Pangkas Rambut Griga merupakan salah satu usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tergolong mikro. Pangkas Rambut ini telah berdiri sekitar 2 tahun lamanya sejak pertengahan tahun 2014. Pangkas Rambut Griga ini dipimpin oleh Bapak Griga Andrian dan dibantu oleh 3 karyawan yaitu Bima, Dika, dan Yanto. salon ini cukup ramai di kunjungi oleh peminatnya. Dahulu salon ini pernah mengalami kerugian yang menyebabkan usaha salon ini hampir ditutup. Hal tersebut dikarenakan letaknya yang kurang strategis. Sehingga pada akhir tahun 2015, pemilik pangkas rambut memutuskan mencari lokasi yang lebih strategis untuk menjalankan usaha tersebut.
Sungguh keputusan yang tepat, usaha tersebut terus menghasilkan profit yang jauh lebih besar dibandingkan lokasi sebelumnya. Selain karena letaknya yang strategis kemajuan usaha ini juga di pengaruhi oleh karyawan yang cukup professional dalam bidangnya.
E.2. Akun perlengkapan
E.3. Akun peralatan
E.4. Akun piutang
E.5. Akun sewa dibayar dimuka
E.6. Akun utang
E.7. Akun Modal
E.8. Akun prive
E.9. Akun pedapatan
E.10. Akun beban-beban
Bapak Griga selaku pemilik pangkas rambut tersebut menegaskan bahwa keterbatasan modal membuat usahanya menjadi lambat. Ia menjalankan usaha tersebut dengan modal yang hanya berasal dari tabungan pribadinya.
Pada waktu tertentu, seperti waktu ujian tiba, pangkas rambut tersebut sangat ramai pengunjung. Bahkan, karyawan mengaku kewalahan untuk melayani pelanggan. Akibatnya, profit usaha meningkat secara signifikan hingga 50% dari hari-hari biasanya. Namun, pada musim libur tiba, pemilik mengaku keuntungan usaha bisa menurun hingga 50% dari hari-hari biasa.
Pangkas rambut Griga bukanlah satu-satunya usaha yang berada di lokasi tersebut. Namun, ada beberapa usaha serupa yang terletak berdekatan dengan pangkas rambutnya. Oleh sebab itu, ia juga harus menyesuaikan harga dan memantau perkembangan model atau gaya terkini agar tidak ditinggalkan pelanggan.
Bapak Griga sendiri mengakui bahwa pemisahan antara keuangan pribadi dengan usaha belum terlaksana dengan baik. Terkadang tidak ada kejelasan antara profit yang sebenarnya dengan biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya. Sehingga, sedikit-banyaknya hal ini menghambat perkembangan usaha yang ia jalankan. Selain itu, ia juga mengatakan minimnya pengetahuan tentang manajemen keuangan seperti perencanaan keuangan, laporan keuangan dan sebagainya juga merupakan salah satu faktor penyebabnya.
Modal atau dana usaha tidak hanya berasal dari pihak internal saja tetapi juga bisa didapatkan dari pihak luar (eksternal). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Pemilik.
Jika pemilik memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Pemilik juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, kami sarankan agar Pemilik menyiapkan profil usaha yang akan Pemilik buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta Pemilik untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan dibentuk.
Salah satu cara untuk mengatasi risiko bisnis adalah dengan melakukan portofolio usaha. Dengan kata lain, pemilik melakukan investasi pada sektor bisnis yang lain, misalnya: menjual makanan pokok atau makanan ringan, membuka tempat pencucian kendaraan, menyediakan jasa penitipan kendaraan, jasa laundry pakaian, dan sebagainya. Apabila dilakukan, secara tidak langsung usaha tersebut akan mendorong usaha pangkas rambut tetap berjalan dan berkembang. Selain itu, dengan melakukan portofolio ini, dipercaya bisa mengurangi risiko bisnis tersebut.
A. Ia secara sadar memisahkan antara uang pribadi dengan uang perusahaan, membuat rekening berbeda antara rekening pribadi dengan rekening perusahaan.
B. Pengusaha perlu melakukan pencatatan yang didasarkan pada aturan-aturan yang berlaku dalam akuntansi.
C. Menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk mengatur keuangan perusahaan, seperti konsultan keuangan.
D. Menginvestasikan laba perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan lain, memberikan pinjaman kepada pengusaha lain dan sebagainya.
Sungguh keputusan yang tepat, usaha tersebut terus menghasilkan profit yang jauh lebih besar dibandingkan lokasi sebelumnya. Selain karena letaknya yang strategis kemajuan usaha ini juga di pengaruhi oleh karyawan yang cukup professional dalam bidangnya.
1. MODAL, OMSET DAN LAPORAN KEUANGAN
A. POSISI KEUANGAN
Berikut adalah neraca Pangkas Rambut Griga yang kami susun pada tanggal 31 agustus 2016 berdasarkan keterangan pemilik usaha.
AKTIVA |
PASSIVA |
||
KAS |
15.000.000 |
UTANG USAHA |
800.000 |
PIUTANG USAHA |
400.000 |
MODAL |
23.300.000 |
PERLENGKAPAN |
3.300.000 |
||
PERALATAN |
5.400.000 |
||
TOTAL |
24.100.000 |
TOTAL |
24.100.000 |
B. TRANSAKSI YANG TERJADI SELAMA BULAN SEPTEMBER
1. pembayaran atas sewa ruko sampai bulan desember Rp 2.800.000
2. pembelian tambahan atas perlengkapan baru untuk salon secara tunai senilai Rp 1.500.000
4. pembelian tambahan atas peralatan salon secara tunai Rp 3.500.000
6. pembayaran spanduk iklan untuk bulan September Rp 50.000
8. jasa yang diterima dari tanggal 1-8 september terhitung sebanyak Rp 5.600.000
9. dibayar dana keamanan dan kebersihan lingkungan dengan jumlah Rp 200.000
10. dijual peralatan yang tidak terpakai senilai Rp1.000.000
12. jasa yang diterima dari tanggal 9-12 september sebanyak Rp 1.500.000
14. dibayar gaji karyawan selama 2 minggu sebesar Rp 1.700.000
16. dipinjam uang salon oleh karyawan sebesar Rp 500.000
18. pemilik mengambil uang salon sebesar Rp 800.000 untuk keperluan pribadi
19. jasa yang diterima dari 12-19 september senilai Rp 2.000.000
20. dibayar listrik untuk bulan September sebesar Rp 300.000
22. dibayar utang oleh karyawan kepada perusahaan Rp 500.000
23. melakukan perbaikan ruko Rp 400.000 dan dibayar dalam jangka waktu 3 hari
24. jasa yang diterima dari 20-24 september sebesar Rp 2.000.000
25. pemilik mengembalikan sisa uang yang telah diambil kepada perusahan sebesar Rp 300.000
26. dibayar renovasi ruko Rp 400.000
27. diterima pinjaman uang oleh perusahan untuk keperluan usaha senilai Rp5.000.000
28. jasa yang diterima dari 25-28 sebesar Rp 1.800.000
29. dibayar gaji karyawan Rp 1.500.000
30. dibayar beban lain-lain Rp 400.000
30. pemilik mengambil uang perusahaan sebesar Rp 1.500.000
C. JURNAL TRANSAKSI
tgl |
Akun dan keterangan |
Debit |
Kredit |
Kas |
15.000.000 |
||
Piutang |
400.000 |
||
Perlengkapan |
3.300.000 |
||
Peralatan |
5.400.000 |
||
Utang usaha |
800.000 |
||
Modal |
23.300.000 |
||
Total |
24.100.000 |
24.100.000 |
|
1 |
Sewa dibayar dimuka |
2.800.000 |
|
Kas |
2.800.000 |
||
(pembayaran sewa ruko) |
|||
2 |
Perlengkapan |
1.500.000 |
|
Kas |
1.500.000 |
||
(perlengkapan salon) |
|||
4 |
Peralatan salon |
3.500.000 |
|
Kas |
3.500.000 |
||
(peralatan salon) |
|||
6 |
Beban iklan |
50.000 |
|
Kas |
50.000 |
||
(beban iklan) |
|||
8 |
Kas |
5.600.000 |
|
Pendapatan |
5.600.000 |
||
(pendapatan dari 1-8 sept) |
|||
9 |
Beban keamanan dan kebersihan |
200.000 |
|
Kas |
200.000 |
||
(beban keamanan dan kebersihan) |
|||
10 |
Kas |
1.000.000 |
|
Peralatan |
1.000.000 |
||
(dijual peralatan) |
|||
12 |
Kas |
1.500.000 |
|
Pendapatan |
1.500.000 |
||
(pendapatan dari 9-12 sept) |
|||
14 |
Beban gaji |
1.700.000 |
|
Kas |
1.700.000 |
||
(beban gaji selama 2 minggu) |
|||
16 |
Piutang |
500.000 |
|
Kas |
500.000 |
||
(utang) |
|||
18 |
Modal |
800.000 |
|
Kas |
800.000 |
||
(prive) |
|||
19 |
Kas |
2.000.000 |
|
Pendaptan |
2.000.000 |
||
(pendapatan dari 14-19 sept) |
|||
20 |
Beban listrik |
300.000 |
|
Kas |
300.000 |
||
(beban listrik bln sept) |
|||
22 |
Kas |
500.000 |
|
Piutang |
500.000 |
||
(piutang) |
|||
23 |
Beban renovasi ruko |
400.000 |
|
Utang |
400.000 |
||
(beban renovasi ruko) |
|||
24 |
Kas |
2.100.000 |
|
Pendapatan |
2.100.000 |
||
(pendatapan dari 20-24 sept) |
|||
25 |
Kas |
300.000 |
|
Modal |
300.000 |
||
(pengembalian sisa prive) |
|||
26 |
Utang |
400.000 |
|
Kas |
400.000 |
||
(renovasi ruko) |
|||
27 |
Kas |
5.000.000 |
|
Utang |
5.000.000 |
||
(pinjaman modal) |
|||
28 |
Kas |
1.800.000 |
|
Pendapatan |
1.800.000 |
||
(pendapatan 25-28 sept) |
|||
29 |
Beban gaji |
1.500.000 |
|
Kas |
1.500.000 |
||
(beban gaji) |
|||
30 |
Beban lain-lain |
400.000 |
|
Kas |
400.000 |
||
(beban lain-lain) |
|||
30 |
Modal |
1.500.000 |
|
Kas |
1.500.000 |
||
(prive) |
|||
Total |
42.400.000 |
42.400.000 |
D. PENYESUAIAN PADA AKHIR BULAN DESEMBER
1. pada tanggal 1 september Pangkas Rambut Griga telah membayar sewa ruko sampai bulan desember Rp 2.800.000, dan telah menempati ruko selama 1 bulan yaitu bulan September.
2. pada akhir bulan September tercatat beban perlengkapan sebesar Rp 300.000
3. pada bulan September terhitung depresiasi peralatan salon sebesar Rp 50.000
4. beban gaji karyawan yang belum dibayar sebesar Rp 200.000.
30 september |
Beban sewa dibayar dimuka |
700.000 |
|
Sewa dibayar dimuka |
700.000 |
||
Beban perlengkapan |
300.000 |
||
Perlengkapan |
300.000 |
||
Beban depresiasi peralatan |
50.000 |
||
Akumulasi depresiasi peralatan |
50.000 |
||
Beban gaji |
200.000 |
||
Utang gaji |
200.000 |
E. BUKU BESAR
E.1. Kas
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
Kas |
15.000.000 |
|||
1 |
Sewa ruko |
2.800.000 |
||
2 |
Perlengkapan |
1.500.000 |
||
4 |
Peralatan |
3.500.000 |
||
6 |
Beban iklan |
50.000 |
||
8 |
Pendapatan |
5.600.000 |
||
9 |
Beban keamanan dan keamanan |
200.000 |
||
10 |
Peralatan |
1.000.000 |
||
12 |
Pendapatan |
1.500.000 |
||
14 |
Beban gaji |
1.700.000 |
||
16 |
Piutang |
500.000 |
||
18 |
Prive |
800.000 |
||
19 |
Pendapatan |
2.000.000 |
||
20 |
Beban listrik |
300.000 |
||
22 |
Piutang |
500.000 |
||
24 |
Pendapatan |
2.100.000 |
||
25 |
Pengembalian prive |
300.000 |
||
26 |
Utang |
400.000 |
||
27 |
Pinjaman modal |
5.000.000 |
||
28 |
Pendapatan |
1.800.000 |
||
29 |
Beban gaji |
1.500.000 |
||
30 |
Beban lain-lain |
400.000 |
||
30 |
Prive |
1.500.000 |
19.650.000 |
E.2. Akun perlengkapan
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
Perlengkapan |
3.300.000 |
|||
2 |
Perlengkapan |
1.500.000 |
4.800.000 |
E.3. Akun peralatan
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
Peralatan |
5.600.000 |
|||
4 |
Peralatan |
3.500.000 |
||
10 |
Peralatan |
1.000.000 |
||
Akumulasi peralatan |
200.000 |
7.900.000 |
E.4. Akun piutang
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
Piutang |
400.000 |
|||
16 |
Piutang |
500.000 |
||
22 |
Piutang |
500.000 |
400.000 |
E.5. Akun sewa dibayar dimuka
Tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
1 |
Sewa dibayar dimuka |
2.800.000 |
2.800.000 |
E.6. Akun utang
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
Utang |
800.000 |
|||
23 |
Renovasi ruko |
400.000 |
||
26 |
Utang |
400.000 |
||
27 |
Pinjaman modal |
5.000.000 |
5.800.000 |
E.7. Akun Modal
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
Kredit |
Saldo |
Modal |
23.300.000 |
|||
25 |
Modal |
300.000 |
23.600.000 |
E.8. Akun prive
tggl |
Akun dan keterangan |
debit |
kredit |
Saldo |
18 |
Prive |
800.000 |
||
30 |
Prive |
1.500.000 |
2.300.000 |
E.9. Akun pedapatan
tggl |
Akun dan keterangan |
Debit |
kredit |
Saldo |
8 |
Pendatapan |
5.600.000 |
||
12 |
Pendapatan |
1.500.000 |
||
19 |
Pendapatan |
2.000.000 |
||
24 |
Pendapatan |
2.100.000 |
||
28 |
Pendapatan |
1.800.000 |
13.000.000 |
E.10. Akun beban-beban
Tggl |
Akun dan keterangan |
Debit |
kredit |
Saldo |
6 sept |
Beban iklan |
50.000 |
||
9 sept |
beban keamanan dan kebersihan |
200.000 |
||
14 sept |
Beban gaji |
1.700.000 |
||
20 sept |
Beban listrik |
300.000 |
||
26 sept |
Beban renovasiruko |
400.000 |
||
28 sept |
Beban gaji |
1.500.000 |
||
30 sept |
Beban lain-lain |
400.000 |
4.550.000 |
F. NERACA LAJUR
Berikut neraca lajur pangkas rambut Griga untuk bulan September
Nama Akun |
Neraca saldo |
Penyusuaian |
Neraca saldo setelah disesuaikan |
Laba rugi |
Neraca saldo |
|||||
Kas |
19.650 |
19.650 |
19.650 |
|||||||
Perlengkapan |
4.800 |
300 |
4.500 |
4.500 |
||||||
Peralatan |
7.900 |
7.900 |
7.900 |
|||||||
Piutang |
400 |
400 |
400 |
|||||||
Sewa ddm |
2.800 |
700 |
2.100 |
2.100 |
||||||
Utang |
5.800 |
5.800 |
5.800 |
|||||||
Modal |
23.600 |
23.600 |
23.600 |
|||||||
Prive |
2.300 |
2.300 |
2.300 |
|||||||
Pendapatan |
13.000 |
13.000 |
13.000 |
|||||||
Beban iklan |
50 |
50 |
50 |
|||||||
Beban keamanan dan kebersihan |
200 |
200 |
200 |
|||||||
Beban gaji |
1.700 |
1.700 |
1.700 |
|||||||
Beban listrik |
300 |
300 |
300 |
|||||||
Beban renovasi ruko |
400 |
400 |
400 |
|||||||
Beban gaji |
1.500 |
200 |
1.700 |
1.700 |
||||||
Beban lain-lain |
400 |
400 |
400 |
|||||||
TOTAL |
42.400 |
42.000 |
||||||||
b. sewa ddm |
700 |
700 |
700 |
|||||||
b.perlengkapan |
300 |
300 |
300 |
|||||||
b. depresiasi peralatan |
50 |
50 |
50 |
|||||||
Aku dep perlt kantor |
50 |
50 |
50 |
|||||||
Utang gaji |
200 |
200 |
200 |
|||||||
1.250 |
1.250 |
42.650 |
42.650 |
5.800 |
13.000 |
36.850 |
29.650 |
|||
7.200 |
7.200 |
|||||||||
13.000 |
13.000 |
36.850 |
36.850 |
G. LAPORAN KEUANGAN USAHA
G.1. Laporan Laba Rugi
Pendapatan jasa |
13.000.000 |
|
b. iklan |
50.000 |
|
b. keamanan dan kebersihan |
200.000 |
|
b. gaji |
1.700.000 |
|
b. listrik |
300.000 |
|
b. renovasi ruko |
400.000 |
|
b. gaji |
1.700.000 |
|
b. lain-lain |
400.000 |
|
b. sewa ddm |
700.000 |
|
b. perlengkapan |
300.000 |
|
b. depresiasi peralatan |
50.000 |
|
Total beban |
(5.800.000) |
|
Laba bersih |
7.200.000 |
G.2. Laporan Perubahan Modal
Modal |
23.600.000 |
Prive |
(2.300.000) |
21.300.000 |
|
Laba bersih |
7.200.000 |
Modal 31 sept 2016 |
28.500.000 |
G.3. Neraca Bulan September
ASET |
KEWAJIBAN dan MODAL |
||
Kas |
19.650.000 |
Utang usaha |
5.800.000 |
Piutang |
400.000 |
Utang gaji |
200.000 |
Perlengkapan |
4.500.000 |
modal |
28.500.000 |
Peralatan |
7.900.000 |
||
Sewa ddm |
2.100.000 |
||
(Akumulasi depresiasi peralatan) |
(50.000) |
||
Total |
34.500.000 |
total |
34.500.000 |
Berdasarkan keterangan laporan laba rugi yang telah kami susun tersebut, total omset usaha pangkas rambut tersebut adalah sebesar Rp 13.000.000 dan total Profit (laba bersih) adalah sebesar Rp 7.200.000. Sedangkan, total asset terhitung pada akhir bulan September yang dimiliki oleh usaha tersebut adalah sebesar Rp 34.500.000.
2. KENDALA USAHA
2.1 Keterbatasan Modal Usaha
Bapak Griga selaku pemilik pangkas rambut tersebut menegaskan bahwa keterbatasan modal membuat usahanya menjadi lambat. Ia menjalankan usaha tersebut dengan modal yang hanya berasal dari tabungan pribadinya.
2.2 Usaha Bersifat Musiman
Pada waktu tertentu, seperti waktu ujian tiba, pangkas rambut tersebut sangat ramai pengunjung. Bahkan, karyawan mengaku kewalahan untuk melayani pelanggan. Akibatnya, profit usaha meningkat secara signifikan hingga 50% dari hari-hari biasanya. Namun, pada musim libur tiba, pemilik mengaku keuntungan usaha bisa menurun hingga 50% dari hari-hari biasa.
2.3 Persaingan Dengan Usaha Serupa
Pangkas rambut Griga bukanlah satu-satunya usaha yang berada di lokasi tersebut. Namun, ada beberapa usaha serupa yang terletak berdekatan dengan pangkas rambutnya. Oleh sebab itu, ia juga harus menyesuaikan harga dan memantau perkembangan model atau gaya terkini agar tidak ditinggalkan pelanggan.
2.4 Manajemen Keuangan
Bapak Griga sendiri mengakui bahwa pemisahan antara keuangan pribadi dengan usaha belum terlaksana dengan baik. Terkadang tidak ada kejelasan antara profit yang sebenarnya dengan biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya. Sehingga, sedikit-banyaknya hal ini menghambat perkembangan usaha yang ia jalankan. Selain itu, ia juga mengatakan minimnya pengetahuan tentang manajemen keuangan seperti perencanaan keuangan, laporan keuangan dan sebagainya juga merupakan salah satu faktor penyebabnya.
3. PEMBAHASAN
3.1 Moda Usaha
Modal atau dana usaha tidak hanya berasal dari pihak internal saja tetapi juga bisa didapatkan dari pihak luar (eksternal). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
A. Dana Hibah Perusahaan
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana biasanya dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event tersebut merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan tambahan dana bagi kelangsungan usaha Pemilik.
B. Menjalin Kerjasama
Jika pemilik memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional bisnis sehari-hari. Pemilik juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
C. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di kemudian hari.
D. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi
Pemilik juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank atau Koperasi. Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang akan dibuat berupa proposal atau bahkan beberapa meminta Pemilik untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman Pemilik harus mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun demikian, disarankan agar ini menjadi pilihan terakhir karena kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi kendala untuk bisnis yang baru mulai berjalan.
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, kami sarankan agar Pemilik menyiapkan profil usaha yang akan Pemilik buat berupa proposal atau bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta Pemilik untuk menyampaikan Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan dibentuk.
3.2 Usaha Yang Bersifat Musiman
Dalam menjalankan bisnis, selalu ada dua hal tidak akan pernah bisa dihindari yaitu return (keuntungan) dan risk (risiko). Kedua hal ini selalu seimbang, apabila tingkat keuntungannya tinggi maka risikonya juga pasti tinggi. Dalam investasi dikenal dengan istilah “high risk high return”. Ada beberapa risiko dalam dunia investasi yaitu: risiko suku bunga, risiko pasar, risiko bisnis, risiko inflasi, risiko finansial, risiko likuiditas risiko nilai tukar mata uang, risiko negara. Kendala yang kedua ini tergolong ke dalam risiko bisnis. Artinya, usaha ini dipengaruhi oleh karakteristik usaha itu sendiri.
Salah satu cara untuk mengatasi risiko bisnis adalah dengan melakukan portofolio usaha. Dengan kata lain, pemilik melakukan investasi pada sektor bisnis yang lain, misalnya: menjual makanan pokok atau makanan ringan, membuka tempat pencucian kendaraan, menyediakan jasa penitipan kendaraan, jasa laundry pakaian, dan sebagainya. Apabila dilakukan, secara tidak langsung usaha tersebut akan mendorong usaha pangkas rambut tetap berjalan dan berkembang. Selain itu, dengan melakukan portofolio ini, dipercaya bisa mengurangi risiko bisnis tersebut.
3.3 Persaingan Dengan Usaha Serupa
Agar menjadi lebih unggul dari usaha lain, pemilik pangkas rambut perlu melakukan analisis SWOT, yaitu kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats). Berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh pemilik usaha pangkas rambut tersebut, salah satu cara untuk mengungguli persaingan adalah dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan. Pemilik perlu memberikan pelatihan kepada karyawannya agar produk jasa yang mereka tawarkan kepada pelanggan lebih baik daripada yang lain. Selain meningkatkan daya tarik, kualitas yang ditawarkan juga membentuk harga yang lebih besar. Sehingga keuntungan usaha juga ikut meningkat.
3.4 Manajemen Keuangan
Ada dua cara yang bisa dilakukan oleh pemilik usaha pangkas rambut tersebut, yaitu:
A. Ia secara sadar memisahkan antara uang pribadi dengan uang perusahaan, membuat rekening berbeda antara rekening pribadi dengan rekening perusahaan.
B. Pengusaha perlu melakukan pencatatan yang didasarkan pada aturan-aturan yang berlaku dalam akuntansi.
C. Menjalin kerjasama dengan pihak luar untuk mengatur keuangan perusahaan, seperti konsultan keuangan.
D. Menginvestasikan laba perusahaan dengan cara membeli saham perusahaan lain, memberikan pinjaman kepada pengusaha lain dan sebagainya.