Fungsi Pencak dan Silat Tradisional Khas Minangkabau

Pencak dan Silat Tradisional Khas Minangkabau

Pencak silat terdiri dari dua kata, yaitu pencak dan silat. Pencak berarti permainan, sedangkan silat termasuk ke dalam seni bela diri. Di dalamnya terdapat unsur seni, tetapi juga ada unsur bela diri. Di antara pencak dan silat, masyarakat menyebutnya dengan pencak silat. Di dalam Minangkabau sendiri, Pencak silat merupakan salah satu permainan populer anak minangkabau.

Permainan pencak di lakukan oleh dua orang atau lebih. Permainan ini bertujuan untuk memperagakan gerakan silat. Biasanya, pada waktu-waktu tertentu dan acara tertentu, selalu di adakan pertunjukan pencak. Bisa di katakan, fungsinya lebih banyak sebagi hiburan dari pada bela diri.

Silat berguna unutk bela diri.  Sebagai seni bela diri yang mengutamakan pertahanan, silat memiliki empat gerakan dasar. keempat gerakan tersebut adalah langkah, elak, tangkap, dan serang. Dalm fungsinya, gerakan tersebut di bagi menjadi dua, yaitu seagai pertahanan dan pembalasan. Untuk pertahanan, terdiri dari 3 gerakan dasar yaitu, langkah, elak, dan tangkap. Sedangkan untuk pembalasan atau menyerang adalah serang.

Gerakan “langkah” dalam silat tergantung aliran atau jenis silatnya. Ada aliran silat yang menggunakan langkah tiga dan aa yang menggunakan langkah itu meliputi, lagkah ke depan (maju), ke belakang (mundur),ke kiri, dan ke kanan. Setiap langkah di iringi dengan gerakan tangan untuk mengimbanginya. Dengan gerak langkah yang di iringi dengan gerakan tangan tersebut, akan menghasilkan dan menampilkan keindahan geraknya. Maka dari itu, silat di sebut dengan seni bela diri. Sesuai dengan artinya, seni adalah sesuatu yang indah dan memiliki makna.

Gerakan “elak” adalah gerakan menghindar. Dalam silat, setiap pesilat berusaha menghindari serangan lawannya. Untuk menghindar tersebut, selain menggunakan “langkah”, juga menggunakan gerak “elak”. Gerak “elak” adalah gerak yang memiringkan tubuh ke kiri atau ke kanan  tanpa menggeser langkah.

Gerak “tangkap” merupakan gerakan yang berusaha menangkap serangan dari lawan. Setiap serangan yang datang, pesilat akan berusaha untuk menangkap serangan itu.

Gerak “serang” adalah gerakan pembalasan. Pembalasan akan di lakukan apabila sudah terdesak oleh lawan. Senjata yang di gunakan untuk menyerang adalah tinju, telapak tangan, siku, bahu, lutut, dan kaki. Tinju di gunakan untuk serangan berupa pukulan, sodokan dan sebagainya. Sedangkan telapak tangan di gunakan untuk sabetan, dan dorongan. Siku di gunakan untuk hentakan pada bagian tertentu dan lutut untuk sodokan dari bawah menuju sasaran vital tertentu. Kaki di gunakan untuk melakukan serangan dalam bentuk sepakan, terjangan, dan hantaman. Gerakan kaki tertentu biasanya juga di gunakan untuk menjatuh lawan ke tanah.

Pencak juga mengikuti gerakan silat tersebut, namun gerakannya di perhalus. Artinya, semua gerakan di lakukan dengan irama keindahan. Gerakan dalam pencak ini juga di gunakan sebagai jembatan dalam mempelajari  silat.

MANFAAT PENCAK SILAT

Secara garis besar ada dua manfaat dari pencak silat, yaitu untuk pesilat itu sendiri dan untuk pencak silat tersebut. bagi pesilat, manfaat yang bisa di dapatkan antara lain, melatih pisik dalam bentuk olah tubuh, dan pelatihan mental. Sedangkan untuk pencak silat, dapat memberikan manfaat sebagai sarana pelestarian budaya.

KEINDAHAN GERAK DALAM PENCAK SILAT

Silat tradisional minangkabau, bukan hanya mengutamakan kekuatan pisik, tetapi lebih mengutamakan gerakan yang mengikuti kelenturan tubuh. Gerakan yang di lakukan mengikuti irama gerak tubuh. Keindahan gerak baik silat atau pencak, terdapat pada kombinasi antara gerakan kaki, gerakan tangan, dan gerakan tubuh yang berpusat pada persendian.

HAKIKAT PERMAINAN PENCAK SILAT

Hakikat permainan pencak silat adalah pendidikan. Nilai yang di tanamkan melalui pencak silat adalah nilai budi. Setiap pesilat, akan di ajarkan untuk memperbaiki budi dan kepribadiannya. Selain itu, dalam ajaran silat minangkabau, setipa pesilat akan di tuntuk untuk membela kebenaran. Semua itu sesuai dengan janji atau ikrar ketika mereka memasuki dunia persilatan, yaitu menegakan kebenaran dan memerangi kebatilan. Pada kenyataannya, bagi yang melanggang sumpah, janji atau ikrar dunia pesilatan tersebut, biasanya akan mendapat musibah dari sumpahnya.


Image: wego.co.id

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال