Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi kesukesaan seseorang dalam kehidupannya. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena, untuk memiliki keterampilan yang baik, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah mengoptimalkan kecerdasan emosional.
Secara garis besar kecerdasan emosional terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
Kemampuan memahami diri sendiri, kemampuan mengatur diri sendiri dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
Kemampuan untuk memahami orang lain, yang menyebabkan seseorang mampu untuk ikut serta dalam pergaulan yang ada lingkungannya lalu menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar dlln.
Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah cobalah untuk memahami diri sendiri terlebih dahulu. Cobalah untuk mengoptimal kecerdasan intrapersonal kita terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar kita tahu bagaimana diri kita sebenarnya?, apa saja kelebihan dan kelemahan diri?, dan lain-lain. Setelah itu semua akan lebih mudah dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal untuk memahami orang lain.
Jika mau dipahami orang lain, maka cobalah untuk memahami orang lain terlebih dahulu. Agar dapat memahami orang lain, seperti sifat, perilaku, dan karakteristik nya, maka kita harus mengoptimalkan kecerdasan interpersonal yang kita miliki.
Agar kita bisa memahami orang lain dan dipahami orang lain kita perlu mengoptimalkan panca indra yang kita punya. Berikut tentang peran panca indra untuk komunikasi interpersonal.
Sungguh mulia tuhan sang pencipta, menciptakan mulut kepada kita untuk makan, untuk keberlangsungan hidup manusia dan berkomunikasi verbal. Banyak sekali fungsi mulut bagi manusia dalam hidupnya, diantaranya:
A.makan dan komunikasi verbal adalah kebutuhan dasar manusia.
B. Kesehatan dan penyakit dipercaya di sebabkan oleh pola makanan dan jenis makanan yang dimakan melalui mulut.
C. Kerusakan dan keeratan hubungan sesama makhluk sosial adalah karena ucapan atau bahasa verbal manusia yang berasal dari mulut.
D. Sumber empati dan fitnah adalah mulut.
E. dlln
Maka dari itu kita harus belajar menjaga mulut, baik dalam makan dan minum maupun dalam komunikasi verbal dlln.
Manusia diberikan dua buah mata untuk dipergunakan sebagai media komunikasi non verbal melalui penglihatan. Maka kita harus menjaga mata agar tetap melihat hal yang baik karena ini akan mampu memberikan efek kepada kita.
Alat indra ini dapa berfungsi selama 24 jam tanpa berhenti untuk berkomunikasi secara pasif. Alat indra ini hanya bisa digunakan untuk komunikasi searah yaitu untuk mendengarkan dan menerima yang disampaikan oleh sumber suara.
Sama halnya dengan telinga, kulit berfungsi selama 24 jan tanpa berhenti. Kulit sangat berguna untuk merasakan, menangkap dan untuk kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Kulit siap 24 jam menerima dan menanggapi rangsan yang datang melalui sentuhan.
Dipergunakan untuk bernafas, menandakan kita hidup. Hidung tidak akan berhenti bekerja selama kita hidup. Hidung berfungsi membau atau mencium berbagai hal yang menghasilkan bau, sehingga manusia dapat menentukan apapun melalui bau yang dikeluarkan.
Beruntung bagi kita yang memiliki panca indra yang masih berfungsi semua, karena setiap alat indra sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal. Selain itu panca indra juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial. Oleh karena itu manfaatkan panca indra sebaik mungkin.
Jika berbicara tentang kemampuan untuk memahami orang lain, berarti berkaitan dengan kemampuan interpersonal. Pada umumnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan interpersonal. Namun untuk sekedar memberikan pengetahuan umum, yang pertama kita lakukan adalah belajar hal dasar dalam memahami orang lain, seperti:
A. Lakukan kontak mata secara wajar dengan orang yang kita ajak bicara atau lawan bicara.
B. Amati dan pahami bahasa tubuh lawan bicara
C. Bersikaplah seoalah-olah memahami apa topik yang dibicarakan walaupun tidak memahami secara utuh.
D. Jangan menggunakan gaya mendengarkan yang tidak baik.
E. Gunakanlah gaya mendengarkan yang lebih empati.
F. Bicaralah seperlunya. Tidak perlu berbicara seolah-olah kita pintar dan tahu semuanya, kalau nyatanya tidak.
G. Hati-hati, bukan berarti su'udzon.
1. Tahap yang paling rendah adalah ketika anda berkenalan dengan seseorang. Anda hanya tahu nama, alamat atau identitas lain. Hubungan ini biasanya disebut dengan teman biasa.
2. Tahap ini berlangsung ketika anda dan kenalan anda sudah saling memahami. Artinya anda dan kenalan anda tersebut sudah saling tahu tentang kesukaan, kesenangan, dan sebagainya.
3. Saat dimana anda dan kenalan anda sudah bisa menerima nasehat, saran dan dapat memberikan tausiah atau saling mengingatkan antara anda dan kenalan anda.
4. Saling tolong-menolong. Ini adalah tahap jika antara anda dan teman anda sudah saling tolong-menolong menggunakan kemampuan masing-masing secara maksimal.
5. Tahap ini adalah tahap puncaknya dimana anda dan kenalan anda tersebut sudah saling bergantung satu sama lain. Keeratan hubungan anda dan teman anda sudah sangatlah kuat. Mengubah setiap perbedaan menjadi sesuatu yang indah. Perbedaan bukan lagi sebagai suatu permasalahan.
Secara garis besar kecerdasan emosional terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Intrapersonal
Kemampuan memahami diri sendiri, kemampuan mengatur diri sendiri dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri.
2. Interpersonal
Kemampuan untuk memahami orang lain, yang menyebabkan seseorang mampu untuk ikut serta dalam pergaulan yang ada lingkungannya lalu menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar dlln.
Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah cobalah untuk memahami diri sendiri terlebih dahulu. Cobalah untuk mengoptimal kecerdasan intrapersonal kita terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar kita tahu bagaimana diri kita sebenarnya?, apa saja kelebihan dan kelemahan diri?, dan lain-lain. Setelah itu semua akan lebih mudah dalam mengembangkan kecerdasan interpersonal untuk memahami orang lain.
Jika mau dipahami orang lain, maka cobalah untuk memahami orang lain terlebih dahulu. Agar dapat memahami orang lain, seperti sifat, perilaku, dan karakteristik nya, maka kita harus mengoptimalkan kecerdasan interpersonal yang kita miliki.
Agar kita bisa memahami orang lain dan dipahami orang lain kita perlu mengoptimalkan panca indra yang kita punya. Berikut tentang peran panca indra untuk komunikasi interpersonal.
1. Mulut
Sungguh mulia tuhan sang pencipta, menciptakan mulut kepada kita untuk makan, untuk keberlangsungan hidup manusia dan berkomunikasi verbal. Banyak sekali fungsi mulut bagi manusia dalam hidupnya, diantaranya:
A.makan dan komunikasi verbal adalah kebutuhan dasar manusia.
B. Kesehatan dan penyakit dipercaya di sebabkan oleh pola makanan dan jenis makanan yang dimakan melalui mulut.
C. Kerusakan dan keeratan hubungan sesama makhluk sosial adalah karena ucapan atau bahasa verbal manusia yang berasal dari mulut.
D. Sumber empati dan fitnah adalah mulut.
E. dlln
Maka dari itu kita harus belajar menjaga mulut, baik dalam makan dan minum maupun dalam komunikasi verbal dlln.
2. Mata
Manusia diberikan dua buah mata untuk dipergunakan sebagai media komunikasi non verbal melalui penglihatan. Maka kita harus menjaga mata agar tetap melihat hal yang baik karena ini akan mampu memberikan efek kepada kita.
3. Telinga
Alat indra ini dapa berfungsi selama 24 jam tanpa berhenti untuk berkomunikasi secara pasif. Alat indra ini hanya bisa digunakan untuk komunikasi searah yaitu untuk mendengarkan dan menerima yang disampaikan oleh sumber suara.
4. Kulit
Sama halnya dengan telinga, kulit berfungsi selama 24 jan tanpa berhenti. Kulit sangat berguna untuk merasakan, menangkap dan untuk kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Kulit siap 24 jam menerima dan menanggapi rangsan yang datang melalui sentuhan.
5. Hidung
Dipergunakan untuk bernafas, menandakan kita hidup. Hidung tidak akan berhenti bekerja selama kita hidup. Hidung berfungsi membau atau mencium berbagai hal yang menghasilkan bau, sehingga manusia dapat menentukan apapun melalui bau yang dikeluarkan.
Beruntung bagi kita yang memiliki panca indra yang masih berfungsi semua, karena setiap alat indra sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mengoptimalkan komunikasi interpersonal. Selain itu panca indra juga dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial. Oleh karena itu manfaatkan panca indra sebaik mungkin.
Jika berbicara tentang kemampuan untuk memahami orang lain, berarti berkaitan dengan kemampuan interpersonal. Pada umumnya banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan interpersonal. Namun untuk sekedar memberikan pengetahuan umum, yang pertama kita lakukan adalah belajar hal dasar dalam memahami orang lain, seperti:
A. Lakukan kontak mata secara wajar dengan orang yang kita ajak bicara atau lawan bicara.
B. Amati dan pahami bahasa tubuh lawan bicara
C. Bersikaplah seoalah-olah memahami apa topik yang dibicarakan walaupun tidak memahami secara utuh.
D. Jangan menggunakan gaya mendengarkan yang tidak baik.
E. Gunakanlah gaya mendengarkan yang lebih empati.
F. Bicaralah seperlunya. Tidak perlu berbicara seolah-olah kita pintar dan tahu semuanya, kalau nyatanya tidak.
G. Hati-hati, bukan berarti su'udzon.
Ada beberapa tingkatan dalam membangun hubungan dengan orang lain. Secara umum digambarkan sebagai berikut:
1. Tahap yang paling rendah adalah ketika anda berkenalan dengan seseorang. Anda hanya tahu nama, alamat atau identitas lain. Hubungan ini biasanya disebut dengan teman biasa.
2. Tahap ini berlangsung ketika anda dan kenalan anda sudah saling memahami. Artinya anda dan kenalan anda tersebut sudah saling tahu tentang kesukaan, kesenangan, dan sebagainya.
3. Saat dimana anda dan kenalan anda sudah bisa menerima nasehat, saran dan dapat memberikan tausiah atau saling mengingatkan antara anda dan kenalan anda.
4. Saling tolong-menolong. Ini adalah tahap jika antara anda dan teman anda sudah saling tolong-menolong menggunakan kemampuan masing-masing secara maksimal.
5. Tahap ini adalah tahap puncaknya dimana anda dan kenalan anda tersebut sudah saling bergantung satu sama lain. Keeratan hubungan anda dan teman anda sudah sangatlah kuat. Mengubah setiap perbedaan menjadi sesuatu yang indah. Perbedaan bukan lagi sebagai suatu permasalahan.