Akreditasi berdasarkan pemahamannya diartikan sebagai bentuk penilaian dengan standar tertentu dari sebuah lembaga berwenang terhadap suatu organisasi, seperti organisasi pendidikan. Bentuk Penilaian yang diberikan adalah berupa angka atau huruf secara tertulis. Misalnya nih misalnya ya , bentuk penilaiannya adalah A sangat baik, B baik, C kurang baik, D tidak baik, E ?. Tapi biasanya hanya sampai C. Pemberian akreditasi ini dilakukan pada beberapa tahun sekali, biasanya 5 tahun sekali.
Dengan hasil penilaian tersebut, masyarakat dapat mengetahui kualitas dan kuantitas dari suatu organisasi. sehingga nantinya mereka akan mendapat gambaran kemana hendak melangkah atau yang mana akan dipilih. Itulah salah satu manfaatnya bagi masyarakat. sedangkan untuk organisasi itu sendiri akreditasi akan mampu memberikan image yang baik. Tentunya jika akreditasinya A loh ya. Jika C?
Entah bagaimana proses itu di lakukan, namun yang jelas akreditasi suatu organisasi bisa saja naik dari peringkat lalu atau, mungkin juga turun. Entah apa standar penilaiannya, namun yang pasti masyarakat percaya bahwa organisasi pendidikan terakreditasi A adalah yang Paling baik. Lalu, organisasi tersebut akan begitu populer dan banyak diinginkan oleh masyarakat yang merasa membutuhkannya.
Secara nyatanya, akreditasi akan membuat organisasi saling berlomba-lomba untuk mendapatkan yang terbaik. Mereka mengusahakan berbagai cara sehat untuk memperoleh nilai sempurna tersebut. sebab, salah satu dari yang lainnya, akreditasi mampu memberikan keuntungan yang menjanjikan. Salah satu keuntungan tersebut, mereka dapat, membentuk suatu kepercayaan diri atau sebut saja kebanggaan diri yang mampu membangkitkan semangat anggotanya dalam mencapai tujuan tertentu. Misalnya, kampus bisa membangkitkan semangat belajar mahasiswanya dengan mengatakan “akreditasi kita A loh”.
Meluas dari pembahasan di atas, muncul pertanyaan baru, apakah nilai akreditasi tersebut sudah sebenarnya?. Nilai dalam akreditasi ini, lebih mengacu pada pendapat, pendapat tentang baik atau kurang baik. Dikarenakan pendapat, maka setiap orang atau kelompok bisa memberi penilaian sendiri. Sehingga, hasilnya juga berkemungkinan besar akan berbeda. Nilai A bagi lembaga tersebut belum tentu A juga bagi anda.
Kembali pada inti, mampukah akreditasi memberi jaminan?. Sebagian besar bisa dikatakan mampu, sebagian lagi mungkin tidak. Jaminan? (Jaminan disini, bukan jaminan anda diterima bekerja dan sesamanya loh ya, tetapi jaminan akan anda benar-benar telah memilih yang A dan mampu menjadikan anda A juga nantinya”). Namun yang pasti, A B dan C merupakan nilai tertulis, nilai yang bisa saja dibuat dalam bentuk opini bukan fakta. Bisa disamakan dengan nilai dalam raport masa sekolah.
Kesimpulannya kembali kepada diri masing-masing. Dari sisi kualitas dan kuantitas organisasi, akreditasi mungkin akan memberikan jaminan. namun, bagi kita, akreditasi hanya akan membantu, bukan menjamin. Membantu untuk kita bisa menjadi A, bukan menjamin untuk menjadi A.
Bagaimana menurutmu?