Minangkabau sebagai suatu kesatuan wilayah terdiri dari beberapa/banyak nagari. Nagari didiami oleh sekelompok masyarakat dengan segala aktivitasnya. Seperti aktivitas ekonomi, keagamaan, sosial, termasuk juga dengan budaya. salah satu diantaranya ialah permainan anak muda minangkabau seperti pencak silat, randai dan sipak rago.
1. Pencak Silat
Pencak silat merupakan permainan anak nagari yang masih bertahan hingga sekarang. Pencak silat juga dikenal dengan “silat tradisional”. Permainan ini merupakan kebanggaan bagi generasi muda minangkabau.
Pencak silat terdiri dari dua kata yaitu pencak dan silat. Pencak berarti permainan dan silat adalah seni bena diri. Seni itu terlihat dari setiap gerakan yang diperagakan, dan bela diri terlihat pada unsur gerakan yang dilakukan.
Setiap nagari memiliki aliran pencak silatnya tersendiri. Aliran tersebut diantaranya yaitu “silek lintau, silek kumango, silek balubuih, dan silek pauah”. Silek lintau berasal dari nagari lintau, silek kumango berasal dari nagari kumango, silek balubuih berasal dari nagari limo puluah koto dan silek pauah berasal dari nagari kotamadya padang.
Silat berguna bagi orang minangkabau sebagai bela diri. Sebagai cara untuk membela diri, keutamaan silat terletak pada pertahanannya. Pesilat akan bertahan jika diserang. Jika tidak karena terpaksa ia tidak akan menyerang. Sesuai dengan ikrar para pesilat minang yaitu “ musuah pantang dicari, batamu pantang di elakan”.
Pencak adalah permainan yang dilakukan oleh dua orang. Permainan ini dimainkan dalam bentuk perkelahian. Gaya dan gerakan yang digunakan adalah silat tetapi tidak untuk mencederai lawan. Hal itu didasarkan pada tujuan permainan pencak yaitu memperagakan gerakan silat. Fungsi dari pencak sendiri adalah sebagai hiburan semata.Randai termasuk permainan anak muda minangkabau dan masih di mainkan hingga sekarang.
2. Randai
Randai adalah suatu hiburan yang menarik untuk ditonton. Biasanya randai dilakukakan ketika malam hari dalam arena terbuka seperti lapangan. Randai dimainkan oleh banyak orang.mereka membentuk lingkaran dengan gaya tariannya yang khas dan mereka bernyanyi secara bergantian.
Mulanya seseorang menyanyikan sebait pantun atau sepotong kisah. Pasa setiap kalimat terakhir mereka nyanyikan bersama-sama. Selesai bernyanyi mereka melakukan gerakan . selesai melakukan gerakan mereka kembali duduk dalam lingkaran. Ketika duduk dalam lingkarannya, mereka melakukan dialog antar tokoh cerita, bersilat, atau melakukan kegiatan kesenian lain, seperti bersalung, berabab, dan sebagainya.
Randai merupakan gabungan dari beberapa pertunjukan seni. Didalamnya terdapat, pencak, dendang, salung, rebab, kaba, dan teater. Gabungan dari beberapa pertunjukan seni tersebut membuat randai memiliki fungsi ganda diantaranya sebagai hiburan, penyampaian pesan, nasehat, dan pendidikan. Perannya sangatlah penting bagi masyarakat karena randai adalah media yang ampuh dan menarik untuk digunakan sebagai pendidikan.
3. Sipak Rago
Sipak rago juga merupakan salah satu permainan anak muda minangkabau. Dahulunya permainan ini sangatlah disukai oleh pemuda-pemudi minangkabau, namun saat ini sipak rago tak lagi memiliki peminat. Permainan ini semakin lama semakin dilupakan.
Sipak rago dimainkan oleh beberapa orang. Bola yang digunakan terbuat dari rotan. Pemain menendang bola hingga melambung tinggi keatas. Bola disepak dan berpindah dari satu kaki pemain ke kaki pemain lainnya. Bola tidak dibiarkan jatuh ketanah. Fungsi dari sipak rago adalah sebagai olahraga dan gerak badan.
Demikianlah, beberapa jenis permainan anak nagari minangkabau terdahulu. Ketiga permainan tersebut merupakan suatu rutinitas yang dahulunya sangat disukai dan populer. Sekarang mungkin tidak lagi menjadi Populer.