Ciri Khas Karya Sastra Lokal Orang Minangkabau

Karya sastra adalah karya seni. Sama halnya dengan karya seni lain, karya sastra juga dapat memberi kepuasaan bagi penikmatnya. Jika seni lukis diekspresikan melalui garis dan warna dan seni tari melalui gerak, karya sastra diungkapkan melalui bahasa. Jadi, karya sastra adalah karya seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya (alat penyampaiannya).

Mengenal Karya Sastra Khas Minangkabau

Karya sastra berbicara tentang hidup dan kehidupan, tentang manusia dan kemanusiaan. Melalui karya sastra dapat dilihat penderitaan manusia, kebahagiaannya, perilakunya dengan segala aspek dan segala hal yang menyangkut dengan sifat-sifat manusia. Bahkan, budaya suatu kaum atau bangsa dalam satu kurun waktu tertentu dapat dilihat dalam karya sastra.

Karya sastra Minangkabau adalah karya seni yang menggunakan bahasa Minangkabau sebagai mediumnya. Isinya berbicara tentang masyarakat Minangkabau, tentang budaya Minangkabau, orang-orang yang hidup di Minangkabau dengan segala tingkah lakunya.

Melalui karya sastra Minangkabau dapat dibaca budaya Minangkabau. Kebiasaaan, adat-istiadat, tatapergaulan, dan falsafah yang dianut oleh masyarakatnya dapat dilihat dalam karya sastranya. Oleh karena itu, karya sastra juga disebut sebagai gambaran kehidupan masyarakat pada kurun watu tertentu, dan daerah tertentu. Kalau seseorang membaca karya sastra, ia akan menyaksikan kebudayaaan suatu masyarakat.

Kesusastraan Minangkabau dapat dibagi atas dua jenis. Pembagian itu dapat dilakukan atas dasar penggunaan bahasanya atau atas cara pengungkapan bahasanya. Pertama, pengungkapan dengan bahasa berirama tetapi disajikan dalam bentuk prosa. Jenis ini disebut karya sastra prosa. Kedua, diungkapkan dengan bahasa terikat, diikat oleh baris-baris dan bait-bait. Jenis karya ini disebut juga puisi.



Sumber Referensi:


Amran, Rusli. 1981. Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan.
Junus, Umar. 1984. Kaba dan Sistem Sosial Minangkabau, Suatu Problema Sosiologi Sastra. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Mahmud, St. dkk 1978. Himpunan Tambo Minangkabau dan Bukti Sejarah. Limo Kaum: Tanpa Penerbit.
Navis, A.A 1986. Alam Terkembang Jadi Guru, Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Pt Pustaka Garafitipers.
Penghulu, M. Rasyid Manggis Dt. Rajo. 1982. Sejarah Ringkas Minangkabau dan Adatnya. Jakarta Mutiara.
Thaib, Darwis, glr. Dt. Sidi Bandoro. 1965. Seluk Beluk Adat Minangkabau. Bukittinggi: NV Nusantara.
Zulkarnaini. 1994. Modul Mata Pelajaran Muatan Lokal SLTP Terbuka. Jakarta: Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu dan Pelaksanaan Wajib Belajar SLTP.
Ramayulis, dkk. Buku Mata Pelajaran Muatan Lokal tentang Sejarah Kebudayaan Minangkabau pada SD, SLTP, SLTA di Sumatera Barat. Padang: Tanpa Tahun, Tanpa Penerbit.
Penghulu, H. Idrus Hakimy Dt. Rajo. 1984. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau. Bandung: Remaja Karya CV.
Syarifuddin, Amir. 1984. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung.
Tuah, H.Datoek, tt. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi: Pustaka Indonesia.

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال