Jasa Fotocopy dan Penjilidan, Usaha yang Mudah Dikelola dan Tidak Ribet

Jasa fotocopy adalah salah satu bisnis yang layak untuk dicoba. Mengapa?. Selain rendah risiko, bisnis ini juga sangat mudah untuk dijalankan oleh siapa saja. Meski kelihatannya begitu sederhana, namun usaha fotocopy memiliki pangsa pasar yang jelas dan kebutuhan pasar akan jasa fotocopy ini masih tergolong tinggi, terutama bagi pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lainnya. Daya tarik utama buka usaha fotocopy dan penjilidan adalah risiko usaha yang sangat kecil. “Biasanya jasa fotocopy dengan jasa penjilidan sudah satu paket”. Bisnis ini tidak membutuhkan penyediaan stok bahan baku yang berlebihan. Bila habis sangat mudah mendapatkannya. Jika belum laku hari ini, beberapa bulan lagi pun masih bisa dipakai.

Jasa fotocopy dibutuhkan untuk mengatasi masalah seperti penggkamuan teks/naskah dari buku, tulisan tangan, tugas, KTP, SIM, dan sebagainya. Oleh karena itu, Usaha fotocopy banyak ditemukan di sekitar area sekolah, kampus, dan perkantoran. selain itu cara mengelola usaha fotocopy juga sangat Mudah. Siapapun bisa membuka dan menjalankan usaha fotocopy dan penjilidan buku tersebut. Sebab, untuk bisa mengelola usaha ini, tidak perlu harus belajar tentang ilmu atau keahlian khusus tertentu.

Jasa Fotocopy dan Penjilidan, Usaha yang Mudah Dikelola dan Tidak Ribet

Selain fotocopy, jasa penjilidan juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama bagi pelajar dan mahasiswa, dimana mereka selalu berhubungan dengan tugas-tugas yang sangat membutuhkan jasa fotocopy. Penjilidan ini dibutuhkan untuk mengemas dan menata hasil fotocopy menjadi mudah dibawa dan dibaca. Maka dari itu, selain menerima jasa fotocopy, kamu juga bisa menawarkan jasa penjilidan buku untuk menambah penghasilan. Tetapi biasanya, jasa fotocopy sudah satu paket dengan jasa penjilidan buku.

Baik fotocopy maupun jilid buku, cara pengerjaannya sangat mudah, sehingga siapa saja bisa melakukannya tanpa harus mempelajarinya secara khusus. Nah, bagi kamu yang tidak mau membuka usaha yang super ribet, tidak ada salahnya kamu mencoba usaha fotocopy dan penjilidan tersebut. Selain itu kamu juga bisa menawarkan jasa lain seperti rental komputer, jasa pengetikan, jasa terjemahan, jasa cetak foto, laundry, warung warnet. Semua usaha tersebut bisa ditempatkan pada satu lokasi atau satu gerai, dengan syarat tempat tersebut luas dan memungkinkan.

Mengapa bisnis fotocopy dan penjilidan?


Pertama, risiko usaha yang relatif kecil. Bisnis ini tidak membutuhkan penyediaan stok bahan baku yang berlebihan. Bila habis sangat mudah mendapatkannya. Jika belum laku hari ini, beberapa bulan lagi pun masih bisa dipakai.

Kedua, operasi bisnis yang sederhana. Siapapun bisa membuka dan menjalankan usaha fotocopy dan penjilidan buku tersebut. Sebab, untuk bisa mengelola usaha ini, tidak perlu harus belajar tentang ilmu atau keahlian khusus tertentu.

Mudah dalam pengoperasian dan risiko yang rendah, bukan bermakna bahwa bisnis fotocopy tidak memiliki kendala atau risiko. Ini beberapa kendala utama dari bisnis ini:


Pertama, dan yang perlu diingat, risiko akan sebanding dengan keuntungan. Oleh karena itu laba usaha bisnis fotocopy ini juga kecil mengingat risiko bisnisnya juga kecil. Untuk meningkatkan penghasilan kamu perlu melakukan promosi agar mendapatkan lebih banyak orderan. Lalu carilah suplier bahan baku yang menawarkan harga dibawah harga pasar tapi berkualitas.

Kedua, bisnis ini terkadang bersifat musiman. Pada musim liburan tiba, biasanya orderan fotocopy akan mengalami penurunan. Maka dari itu, kamu perlu menggabungkan usaha ini dengan usaha lain, seperti jasa edit foto, rental komputer, jasa pengetikan, jasa laundry, warung makan dan sebagainya di tempat yang sama. Syaratnya, tempat usaha luas dan memungkinkan untuk membuka usaha lain ditempat yang sama. Jika tidak, kamu bisa membuka usaha tersebut ditempat lain.

Nah, bagi kamu yang tertarik untuk ambil bagian dalam bisnis ini, berikut bebepa saran untukmu sebelum memulainya:


Langkah pertama adalah mempersiapkan dana untuk modal usaha, terutama untuk membeli mesin fotocopy dan sewa tempat usaha. Selain itu, modal tersebut juga dibutuhkan untuk membeli serbuk tinta, mesin potong, etalase, kertas, dan lem kertas, serta bahan baku utamanya lainnya.

Kemudian, pilih lokasi yang dekat dengan pangsa pasar yang kamu inginkan. Hendaknya lokasi yang dipilih berdekatan dengan area seperti perkantoran, sekolah dan kampus. Sebab anak sekolah, mahasiswa dan pegawai adalah calon konsumen yang pasti akan membutuhkan jasa fotocopy dan penjilidan tersebut.

Selanjutnya, kamu perlu sedikit merenovasi tempat usaha agar kelihatan lebih menarik. Hal ini berkenaan dengan, siapa konsumen kamu? Biasanya mereka sangat menyukai tempat yang bersih, rapi dan enak dipkamung mata. Maka dari itu, kamu perlu mendesain ruang usaha menjadi lebih menarik lagi.

Dalam operasinya, mungkin kamu bakal kerepotan melakukan semuanya sendiri, terlebih jika pelanggannya banyak. Maka dari itu, carilah karyawan 1 atau 2 orang untuk membantu kamu menjalankan usaha fotocopy tersebut. Lagi pula, karyawan yang kamu pilih juga tidak perlu harus sarjana, atau karyawan yang memiliki keahlian khusus. Sebab siapa saja bisa dengan mudah melakukannya.

Investasi Awal Buka Usaha fotocopy


Bisnis Fotocopy dan Penjilidan Berikut perkiraan investasi awal dan biaya operasional yang akan dikeluarkan untuk membangun dan menjalankan bisnis fotocopy tersebut. Selain itu, juga disajikan perkiraan jangka waktu balik modalnya.

Ingat, Ini hanyalah perkiraan kasar saja. Fakta yang akan anda temukan di lapangan mungkin sangat berbeda dengan perkiraannya. Semua perkiraan mulai dari biaya, modal, dan jangka waktu balik modal sangat relatif dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut diantaranya, Lokasi, Nilai Mata uang, Jumlah Pelanggan, dan sebagainya. Anda mungkin akan mendapatkan keuntungan lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah perkiraan tersebut.

Modal Awal Usaha


Mesin Fotocopy (3 buah) Rp 25.000.000
Sewa Ruang (1 tahun) Rp 8.000.000
Meja dan kursi Rp 3.000.000
Peralatan  (gunting, pemotong kertas, cutter, alat jilid, penggaris dan lainnya)  Rp 3.000.000
Komputer (3  buah) Rp 5.000.000
Seragam karyawan (3 orang) Rp 500.000
Total modal awal Rp 44.500.000

Biaya Operasional per Bulan

Bahan Baku habis pakai (tinta, kertas, dlln) Rp 5.000.000
Gaji karyawan (3 orang) Rp 4.000.000
Biaya overheads (listrik, air telephone) Rp 1.000.000
Total biaya operasional/bulan Rp 10.000.000

Perkiraan Jangka Waktu Balik Modal

Perkiraan omset/bulan:
Fotocopy: @Rp 200.000 X 3 unit X 26 hari = Rp
Penjilidan: @ Rp 3.000 X 30 kali X 26 hari = Rp
Total omset/bulan: Rp 15.600.000 – Rp 2.340.000
            Rp 17.940.000
Laba/perbulan: Rp 17.940.000 - Rp 10.000.000   Rp 7.940.000
Jangka Waktu Balik Modal (BEP)
Rp 44.500.000 : Rp 7.940.000
5,6 bulan atau 5-6 bulan

Kesimpulan: Tips Memaksimalkan Omset


Kunci sukses yang pertama dari usaha fotocopy tersebut adalah lokasi usaha. Jika lokasi yang dipilih tepat dan strategis, dengan sendirinya, konsumen akan mendatangi tempat usaha. Cobalah perhatikan, jasa fotocopy di sekitar area kampus, mereka tidak pernah mengalami yang namanya sepi pengunjung.

Kalau bisa, sediakan ruang tunggu yang bagi pelanggan. Pada umumnya, dibutuhkan waktu untuk menunggu hingga fotocopy selesai, ini jelas sangat membosankan. Nah, kamu perlu menyediakan sedikit fasilitas untuk pelanggan kamu sembari menunggu fotokopiannya selesai, misalnya menyediakan tempat duduk yang nyaman, buku-buku bacaaan, majalan, komik, televisi (untuk tontonan), musik, dan sebagainya. Hal ini akan membuat pelanggan kamu semakin nyaman dan berkemungkinan untuk berikutnya mereka akan memilih jasa kamu.

Kemudian, karena bisnis ini bergerak dibidang jasa, Berikan pelayanan terbaik untuk konsumen, terutama pada kecepatan, tepat waktu, rapi, dan memuaskan.

Jagalah kualitas cetakan, sebab ini adalah alasan utama konsumen terkesan dengan jasa yang kamu tawarkan. Dalam hal ini, kamu perlu memperhatikan kinerja mesin, perawatan dan juga kualitas bahan baku yang digunakan.

Perhatikan juga kualitas bahan baku yang kamu gunakan. Biasanya, pelaku bisnis fotocopy menggunakan kertas plano dan toner compatible untuk menambah margin keuntungan. Padahal kertas plano potong kadang sangat sulit ditarik oleh mesin fotocopy dan sering membuat paperjam. Sedangkan toner compatible suka membuat drum tidak awet dan merusak sparepart mesin. Maka lakukanlah tes untuk melihat kinerja dan hasilnya. Selain itu kamu perlu juga memilih bahan baku yang berkualitas.

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال