Jika Ingin Kaya, 7 Hal ini Harus Kamu Hindari

Banyak orang yang bertanya-tanya kenapa kita tidak bisa kaya, apakah ini takdir dan nasib kita? Usaha sudah tapi tetap saja stagnan dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup saja. Yap. Jika kita perhatikan di lingkungan sekitar, banyak orang yang telah bekerja keras tetapi ekonomi mereka tidak jauh berubah. Di lain sisi ada juga orang kelihatannya begitu santai tetapi penghasilannya meningkat terus. Di antara keduanya di bagian manakah kita?

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi mengapa orang itu cenderung tidak mengalami perubahan dari segi penghasilannya. Ya memang terkadang faktor suratan tangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah alasannya tetapi ada faktor lain yang itu berasal dari diri kita sendiri.

Jika Ingin Kaya, 7 Hal ini Harus Kamu Hindari


Faktor-faktor ini adalah alasan mengapa penghasilan kita hanya mengalami sedikit peningkatan dalam waktu yang cuku lama. Nah apabila kita ingin penghasilan terus mengalami peningkatan dalam waktu yang tidak lama kita harus menghindari hal-hal yang menjadi alasan mengapa kita belum kaya. Berikut ciri-ciri orang yang diyakini tidak akan kaya seumur hidup meskipun mereka sangat giat bekerja.

1. Orang yang Kerja Keras, Tapi Tidak Kerja Cerdas


Banyak orang yang memiliki pendapatan tetap setiap bulannya, namun itu hanya habis untuk keperluan sehari-hari. Setiap hari hanya bekerja dan bekerja tetapi tidak berusaha meningkatkan penghasilan dalam jangka waktu yang cukup dekat. Nah inilah orang yang kerja keras.

Untuk menghindari stagnan dari segi penghasilan ini, kita harus menerapkan prinsip kerja cerdas. Kerja cerdas cenderung lebih banyak menggunakan pemikiran dan wawasannya dalam bekerja. Mereka memiliki penghasilan, tetapi penghasilannya tidak habis untuk keperluan yang tidak terlalu penting. Mereka cenderung menggunakan penghasilamnya untuk berinvestasi sedikit demi sedikit daripada menunggu penghasilan tetapnya meningkat.

Investasi merupakan cara yang paling ampuh untuk meningkatkan penghasilan perbulan meskipun mereka tidak melakukan kerja keras. Orang-orang kaya selalu berusaha meningkatkan jumlah investasi mereka dan sebelum berada dalam posisi cukup mereka belum mau memikirkan hal lain yang cenderung membuat pengeluaran baru. Banyak juga dari mereka yang mengeluarkan sebagian dari penghasilan mereka untuk diinvestasikan pada dana pensiun.

2. Orang yang Fokus Menabung


Kita mungkin sering mendengar tagline yang mengisyaratkan kita untuk rajin menabung. Padahal menabung tidak akan pernah membuat kita kaya. Menabung bukanlah pangkal kaya, tetapi investasilah yang merupakan cara nyata untuk menjadi kaya. Mengapa demikian?

Misalnya kita punya uang Rp 100.000 dan seandainya kita belanjakan uang tersebut untuk membeli donat, kita bisa mendapatkan donat sebanyak 50 donat jika kita belanjakan uang tersebut saat ini juga. Tetapi seandainya kita menabung, kemudian kita belanjakan lagi uang Rp 100.000 yang kita tabung tersebut satu tahun kemudian, apakah kita masih bisa mendapatkan 50 donat? Mungkin uang segitu hanya bisa mendapatkan 40 donat saja. Artinya apa?

Ada banyak risiko yang kita tanggung apabila kita hanya menabung. Salah satunya adalah risiko inflasi seperti contoh di atas. Terjadinya penurunan nilai dari uang yang kita tabung meskipun nominalnya sama. Kita tidak bisa lagi mendapatkan barang atau jasa menggunakan uang dengan nominal yang sama jika kita belanjakan uang itu pada satu atau beberapa tahun kemudian.

Seandainya kita belanjakan uang itu saat sekarang juga kita bisa mendapatkan barang yang kemungkinan tidak akan kita dapatkan pada beberapa tahun lagi dengan nominal yang sama.

Akan lebih baik lagi jika uang yang tidak terpakai tersebut kita investasikan pada aset tertentu. Banyak cara berinvestasi yang bisa kita lakukan mulai dari investasi yang aman sampai investasi yang sangat berisiko. Keuntungan yang didapat dari investasikan sebanding dengan risiko yang akan kita tanggung.

3. Orang yang Suka Membeli Barang di Atas Standarnya


Orang yang suka membeli barang mahal melebihi dari standar ekonominya umumnya sulit untuk kaya. Ketika ia memiliki penghasilan, ia cenderung menggunakannya untuk membeli barang-barang yang umumnya tidak begitu penting baginya. Kita tidak berinvestasi untuk masa depan. Sehingga apa yang kita dapatkan habis begitu saja. Bahkan terkadang cenderung berhutang demi kesenangan dan kepuasan untuk membeli barang tersebut.

Para miliader umunya tidak akan membeli mobil mewah sebelum investasi dan arus pendapatannya cukup aman.

4. Bahagia dengan Penghasilan Tetap


Orang yang bahagia dengan penghasilan tetap ini berhubungan juga dengan keberanian untuk keluar dari jalur aman. Orang yang tidak pernah mencoba untuk keluar dari jalur aman dipercaya tidak akan bisa kaya. Keberanian untuk mengambil risiko lebih dengan memilih berinvestasi secara berkesinambungan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penghasilan meskipun banyak juga orang kaya karena penghasilan tetap mereka.

5. Tidak Berinvestasi


Investasi adalah cara nyata untuk meningkatkan penghasilan. Miliader akan menginvestasikan setidaknya 20 persen dari penghasilan mereka setiap tahun. Itu dilakukan baik pada investasi aman maupun investasi berisiko tinggi. Semakin tinggi persentase keuntungannya maka semakin tinggi pula risikonya.

6. Tidak Keluar Dari Zona Nyaman


Orang kaya umumnya sudah terbiasa dengan ketidakpastian atau risiko. Mereka nyaman bekerja dalam ketidaknyamanan. Keberanian dalam mengambil risiko. Untuk menjadi orang yang kaya maka keberanian dalam mengambil risiko lebih sangat dibutuhkan.

7. Tidak Punya Tujuan Finansial


Tujuan finansial adalah perhitungan secara detail untuk jangka panjang. Jika kita ingin membeli rumah, berapa biaya yang akan kita keluarkan. Jika kita ingin jalan-jalan kapan dan berapa biaya yang akan dihabiskan. Jika punya anak berapa biaya yang akan dihabiskan sampai ia besar dan mampu membiayai hidupnya sendiri. Semua itu selalu dalam perhitungan yang baik. Nah demikianlah orang kaya dalam menentukan tujuan finansial mereka.

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال