Kisah Sukses Farrah Gray, Pengusaha Sirup

 Farrah Gray adalah keturunan Afro Amerika yang hidup serba kekurangan. Ibunya bercerai dan harus membesarkan 5 orang anak. Mereka tinggal di perumahan yang kumuh dan dipenuhi oleh penduduk kulit hitam. Di lingkungan tempat ia tinggal, terdiri dari preman, pengedar dan juga para pemabuk. Namun Farrah Gray tetap tidak terpengaruh oleh mereka.

Kisah Sukses Farrah Gray, Pengusaha Sirup


Farrah Gray lahir pada tanggal 9 September 1984. Ia mulai berbisnis saat ia masih berusia 6 tahun. Waktu Farrah Gray masih kecil, ia sering menangis melihat ibunya membanting tulang untuk menghidupi anak-anaknya. Ibunya selalu mengajarkan Farrah Gray dan saudara-saudaranya yang lain untuk tidak mengeluh. Kata sang ibu, mengeluh hanya akan membuat hidup tidak bahagia dan tidak ada gunanya. Tidak ada yang berubah, kecuali diri sendiri mau mengubah nasib kita, sambungnya.


Pada usia yang ke 6 tahun, Farrah melihat sisa-sia lotian yang tertinggal di dalam botol kamar mandi. Dari sana ia mendapatkan ide untuk mengumpulkan lotian untuk dijadikan satu botol yang diberi nama ‘first Impression’. Botol tersebut kemudian dijual kepada tetangga dekat rumahnya. Dari semua penjualan yang dilakukannya, Ia mendapatkan sekitar $9 dollar.


Ketika Farrah Gray berumur 8 tahun, ia berkenalan dengan seorang rekan ibunya yang bernama Roy Tauer. Roy kagum dengan Farrah Gray dan memintanya untuk menjadi mentor bisnisnya. Roy berpikir banyak hal menarik yang dimiliki oleh Farrah Gray.


Bersama Roy, Farrah Gray kemudian membentuk organisasi bisnis yang bernama Urban Neighbourhood Economic Enterprise Club (UNEEC). UNEEC adalah klub bisnis yang beranggotakan anak-anak kecil disekitar tempat tinggalnya. Mereka adalah anak-anak yang berobsesi untuk menjadi orang kaya suatu saat nanti. UNEEC mengajarkan bagaimana memiliki cita-cita besar dan mengubahnya menjadi kenyataan.


Ketika itu Farrah Gray memberi iming-iming pizza dan minuman coke kepada anak-anak tersebut agar mereka mau datang. Ia memberanikan diri menghubungi pemilik restoran dan hotel untuk menyediakan tempat yang akan dijadikan sebagai ruang pertemuannya. Banyak sekali restoran dan hotel yang ia kunjungi namun mereka menolak, hingga akhirnya ada salah satu pemilik hotel yang terpesona lalu memberikan tempat gratis sebagai ruang pertemuan kepada Farrah Gray.


Farrah adalah tipe pendengar yang baik. Ia memiliki semangat untuk belajar dari orang lain. Dalam setiap pertemuan, ia menanyakan bisnis apa yang dijalankan orang tersebut. Ia rela mendengarkan dan betah berlama-lama berduski bahkan hingga berjam-jam. Dari situ Farrah membuat keputusan sekali untuk selamanya bahwa ia benar-benar dan sungguh-sungguh akan menjadi pengusaha sukses.


Saat mengikuti kakaknya ke Inggris, Farrah memperhatikan bahwa di sana banyak ditemukan sejumlah telepon umum yang menggunakan kartu untuk mengoperasikannya. Telepon ini banyak digunakan anaka-anak untuk menelepon keluarganya dirumah. Dari hal itu, Farrah Gray ingin membuat telepon kartu di Amerika.


Namun keinginan tersebut terganjal oleh ketiadaan modal. Farrah mencoba mencari investor hingga akhirnya ada investor yang mau memberi modal kepadanya. Produknya dinamakan, Kidztel. Selanjutnya ide-ide bisnis mulai bermunculan di pikirannya, seperti bisnis sewa game untuk hotel. Dari semua bisnis yang ia jalankan, yang mampu memberikan keuntungan cukup besar saat adalah produksi sirup dengan bendera Farr-Out-Foods. Dari bisnis tersebut Farrah Gray berhasil mendapatkan keuntungan satu juta dollar. Waktu itu ia masih berusia 14 tahun.


Saat Farrah berusia 25 tahun, bisnis Farrah Gray mengalami perkembangan pesat. Ia telah memiliki beberapa bisnis, mulai dari Kidztel, Farr-Out-Foods perusahaan makanan yang memproduksi sirup, badan keuangan NE2W Venture Capital Fund. Ia juga memproduksi tayangan-tayangan di televisi mulai dari talkshow dan pertunjukan komedi di bawah bendera INNERCITY Broadcasting. Ia juga menjadi salah satu pembicara favorit anak-anak muda. Ia berkeliling Amerika untuk menyebarkan dan membagi cerita kesuksesannya kepada ribuan orang Amerika.


Setelah mempunyai banyak uang, Farrah Gray mendirikan badan sosial yang bergerak membantu penderita Leukimia (kanker darah). Organisasi Nirlaba ini membantu para penderita dengan memberikan dukungan biaya kepada mereka yang tidak mampu.

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال