Makna Adat Nan Taradat Menurut budaya Minangkabau

Tahukah anda apa yang dimaksud dengan adat nan taradat menurut masyarakat Minangkabau?. Ya, adat nan taradat (adat yang teradat) adalah ketentuan atau peraturan yang dibuat dengan kesepakatan “Niniak Mamak” dalam suatu nagari. Adat ini dapat mengalami perubahan, bertambah, dan hilang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena yang menyusunnya adalah “Niniak Mamak” dalam suatu nagari, ruang lingkup berlakunya juga terbatas pada nagari itu. Tujuannya adalah sebagai peraturan pelaksanaan dari adat nan diadatkan. Intinya tetap bersumber dari adat nan diadatkan, tetapi pelaksanaannya sesuai dengan yang disusun oleh “Niniak Mamak” di nagari tertentu.

Arti Adat Nan Taradat Menurut Adat Minangkabau

Adat nan teradat bisa berbeda-beda antara suatu nagari dengan nagari yang lain. hal tersebut sesuai dengan pernyataan kato pusako (kata pusaka) ada Minangkabau sebagai berikut:

Lain padang lain belalang,
Lain lubuak lain ikan,
Cupak sapanjang batuang,
Adat salingka nagari.

Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kira-kira akan berbunyi seperti berikut ini:

Lain padang lain belalang,
Lain padang lain belalang,
Lain lubuak lain ikan,
Lain lubuk lain ikan,
Cupak sapanjang batuang,
Cupak sepanjang betung,
Adat salingka nagari.
Adat selingkar nagari.


Sumber Referensi:


Amran, Rusli. 1981. Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang. Jakarta: Sinar Harapan.
Junus, Umar. 1984. Kaba dan Sistem Sosial Minangkabau, Suatu Problema Sosiologi Sastra. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Mahmud, St. dkk 1978. Himpunan Tambo Minangkabau dan Bukti Sejarah. Limo Kaum: Tanpa Penerbit.
Navis, A.A 1986. Alam Terkembang Jadi Guru, Adat dan Kebudayaan Minangkabau. Jakarta: Pt Pustaka Garafitipers.
Penghulu, M. Rasyid Manggis Dt. Rajo. 1982. Sejarah Ringkas Minangkabau dan Adatnya. Jakarta Mutiara.
Thaib, Darwis, glr. Dt. Sidi Bandoro. 1965. Seluk Beluk Adat Minangkabau. Bukittinggi: NV Nusantara.
Zulkarnaini. 1994. Modul Mata Pelajaran Muatan Lokal SLTP Terbuka. Jakarta: Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu dan Pelaksanaan Wajib Belajar SLTP.
Ramayulis, dkk. Buku Mata Pelajaran Muatan Lokal tentang Sejarah Kebudayaan Minangkabau pada SD, SLTP, SLTA di Sumatera Barat. Padang: Tanpa Tahun, Tanpa Penerbit.
Penghulu, H. Idrus Hakimy Dt. Rajo. 1984. Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau. Bandung: Remaja Karya CV.
Syarifuddin, Amir. 1984. Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat Minangkabau. Jakarta: Gunung Agung.
Tuah, H.Datoek, tt. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi: Pustaka Indonesia.



image: beritadaerah.co.id

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال