Cara Meresensi Buku! Ini Contoh yang Baik dan Benar

Meresensi buku merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk memberikan tanggapan dan penilian terhadap isi sebuah buku. Banyak surat kabar, majalah, dan jurnal yang menyediakan rubrik resensi buku. Di lembaga pendidikan, sering juga peserta didik diminta menulis resensi sebuah buku sebagai salah satu tugas akademik. Penulis resensi pemula seringkali mengalami kesulitan dalam membuat resensi buku. Diharapkan langkah-langkah berikut dapat memberikan informasi yang jelas kepada pembaca agar penulis resensi pemula mendapat panduan dalam meresensi buku.

Secara garis besarnya terdapat 6 (enam) langkah pokok dalam meresensi buku:

(1) persiapan,
(2) membaca,
(3) menganalisis,
(4) mengevaluasi,
(5) menulis, dan
(6) menyunting.

Cara Meresensi Buku Sesuai EYD

1. Persiapan

Pertama. Penulis resensi perlu melakukan persiapan dengan memilih buku yang akan diresensi. Dalam langkah ini, perlu dipilih isi buku yang sesuai dengan keahlian dan minat penulis resensi serta terbitan termutakhir, sebaiknya dalam tahun terakhir. Penulis juga perlu yakin bahwa buku itu belum pernah diresensi orang lain. Hindari juga Plagiarisme dengan memperhatikan dan memahami etika-etika menulis. Setelah mendapat buku yang diinginkan, penulis mencatat identitas buku itu secara lengkap seperti, judul, pengarang, penerbit, tempat dan tahun terbit, cetakan, ukuran, jumlah halaman, ISBN dan harga buku. Sebagai contoh:
Judul : Penulisan Buku Teks Pelajaran
Pengarang : Prof. Dr. B.P. Sitepu, MA
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Tempat Terbit: Bandung
Tahun Terbit : 2012
Cetakan : Pertama, Agustus 2012
Ukuran : 16,5 x 24 cm
Jumlah Halaman : vii, 188
ISBN : 978-979-692-095-2
Harga : Rp. 35.000,00
Sebagai persiapan penulis resensi perlu mengumpulkan beberapa buku sejenis untuk dipergunakan sebagai bahan perbandingan melihat persamaan dan perbedaan gagasan yang disampaikan.

2. Membaca

Kedua. Membaca buku secara cermat sehingga benar-benar memahami tidak hanya informasi yang tersurat tetapi juga yang tersirat. Dalam langkah kedua ini, penulis resensi perlu mengenal dengan baik penulis buku, mengetahui latar belakang pendidikan dan pekerjaannya, buku-buku yang pernah ditulisnya, serta tujuannya menulis buku itu. Tujuan penulis buku biasanya tertera pada kata pengantar buku atau kalau tidak tertulis secara jelas, penulis resensi dapat menyimpulkan setelah memahami isi buku secara keseluruhan. Dengan mengacu pada tujuan penulis buku, penulis resensi menelusuri bagaimana cara penulis buku mencapai tujuan, apakah informasi dalam buku serta pengemasan dan penyajiannya mendukung. Tujuan penulisan buku juga dijadikan rujukan dalam memahami dan mendalami isi buku. Gambaran isi buku dapat dilihat pada daftar isi dan kata pengantar.

Dalam membaca dan memahami isi buku, penulis resensi dapat menggunakan pertanyaan- pertanyaan berikut.

a. Apa alasan penulis buku memilih tema dan judul buku itu?
b. Dari sudut pandang apa penulis buku menulis buku?
c. Apa acuan yang dipakai dalam menulis buku?
d. Siapa pembaca sasaran?
e. Dalam bidang apa isi buku itu?
f. Apa isi pokok buku?

Hendaknya diperhatikan bahwa perlu dibedakan antara judul, bidang, tema, dan isi pokok buku. Contoh berikut menunjukkan perbedaan itu:
Judul : Penulisan Puku Teks Pelajaran
Bidang : Teknik penulisan naskah buku
Tema : Tata cara menulis buku teks pelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah
Isi Pokok : Dalam menulis buku teks pelajaran pendidikan dasar dan menengah perlu diikuti ketentuan yang berbeda dengan penulisan buku secara umum.
Di samping memahami isi buku, penulis resensi perlu pula mencermati bagaimana cara penulis menyampaikan gagasan dalam menjabarkan tema buku, apakah dengan menggunakan deskripsi, narasi, eksposisi, dan argumentasi atau campuran. Masih dalam kaitannya dengan isi buku, perlu pula diperhatikan kelengkapan anatomi buku seperti, informasi yang ada pada kulit depan dan belakang, halaman prancis, halaman judul, halaman katalog, daftar isi, kata pengantar, bab, sub bab, glosarium, daftar pustaka, dan indeks. Sewaktu membaca buku, penulis resensi hendaknya menandai hal pokok dalam buku serta membuat catatan yang berkaitan dengan jawaban masing-masing pertanyaan yang disebutkan di atas. Catatan itu akan bermanfaat ketika memberikan deskripsi tentang isi buku.

3. Menganalisis

Ketiga. Melakukan analisis dengan mencermati keunggulan dan kelemahan (1) isi, (2) penyajian, dan (3) bahasa yang dipergunakan.

1. Isi buku

Isi buku dapat dikritisi dengan menggunakan pertanyaan berikut sebagai rambu-rambu:

a. Apakah tujuan penulisan buku itu jelas?
b. Apakah pembaca sasaran buku itu jelas dan spesifik?
c. Apakah tema buku menarik untuk pembaca sasaran?
d. Sejauh mana isi buku itu diperlukan oleh pembaca sasaran yang dimaksudkan?
e. Apakah informasi yang disampaikan benar dan mutakhir?
f. Apakah informasi dalam buku itu cukup lengkap untuk mencapai tujuan penulis buku?
g. Hal-hal apa yang baru dalam isi buku itu?
h. Apa kelebihan isi buku itu dibandingkan dengan buku sejenis lainnya?
i. Apa kekurangan isi buku itu dilihat dari tema dan tujuannya?

2. Penyajian

Berkaitan dengan penyajian isi buku, pertanyaan berikut dapat dijadikan rujukan:

a. Apakah isi buku disajikan secara sistematis dan logis?
b. Apakah terdapat keterkaitan antarbab?
c. Apakah terdapat keterkaitan antarsub-bab dalam bab yang sama?
d. Sejauh mana kesesuaian teknik (deskripsi, narasi, eksposisi, argumen, atau campuran) yang digunakan dalam menjabarkan tema?
e. Apakah deskripsi yang dipergunakan cukup jelas dan masuk akal?
f. Apakah narasi yang dipergunakan memberikan informasi tentang setiap peristiwa secara kronologis dan lengkap?
g. Apakah penggunaan eksposisi dapat memberikan informasi atau fakta yang rinci, jelas, lengkap, dan objektif?
h. Apakah argumentasi yang dipergunakan didukung oleh data, fakta, dan alasan yang meyakinkan?
i. Sejauh mana ilustrasi dalam buku memperjelas konsep/gagasan penulis buku?
j. Sejauh mana terlihat latar belakang penulis buku mempengaruhi gaya penyajian isi buku?
k. Apakah penyajian isi buku memotivasi pembaca untuk terus membaca atau mempelajari isi buku?
l. Apakah rujukan/kepustakaan yang dipergunakan mutakhir dan relevan?
m. Apakah dilengkapi dengan glosarium dan indeks? Kalau ada, sejauh mana glosarium atau indeks itu membantu pembaca untuk menggunakan buku itu?

3. Bahasa

Penggunaan bahasa dapat dikaitkan dengan penyajian isi buku dengan mencermati hal berikut:

a. Apakah menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar, seperti kelengkapan unsur kalimat, penggunaan tanda baca dan ejaan?
b. Apakah masing-masing paragraf memiliki gagasan pokok yang dijelaskan dengan sejumlah kalimat pendukung?
c. Apakah pemilihan kata, panjang dan susunan kalimat sesuai dengan kemampuan membaca pembaca sasaran?

4. Mengevaluasi

Keempat. Mengevaluasi isi buku dilakukan dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari mencermati isi, penyajian, dan bahasa yang dipergunakan dan membandingkannya dengan yang seharusnya (patokan). Misalnya, dapat dimulai dari pertanyaan berikut. Hasil evaluasi ini dapat dijadikan sebagai kesimpulan resensi:

a. Sejauh mana tema buku itu menarik bagi pembaca sasaran?
b. Sejauh mana penulis buku berhasil mencapai tujuannya dengan informasi dalam buku itu?
c. Apa keunggulan dan kelemahan isi, penyajian, dan bahasa dalam buku itu?
d. Apa rekomendasi penulis resensi terhadap buku itu?

Untuk memperkuat analisis, penulis resensi dapat mengutip bagian-bagian dalam buku sebagai contoh atau bukti. Akan tetapi kutipan yang demikian biasanya singkat dan sangat diperlukan dengan tetap mencantumkan halaman bagian yang dikutip dalam buku.

5. Menulis

Kelima. Menulis naskah resensi dengan sistematika judul resensi, data buku, pendahuluan, isi resensi, dan penutup. Pendahuluan dapat dimulai dengan tema, penulis, atau penerbit buku. Penulis resensi dapat memilih yang mana sesuai. Contoh pendahuluan resensi dari tema adalah sebagai berikut:
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Buku pelajaran memegang peranan penting dan strategis dalam proses pembelajaran. Sulit dapat dibayangkan bagaimana proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik tanpa menggunakan buku pelajaran. Di tempat-tempat yang masih sulit dijangkau teknologi komunikasi, buku pelajaran masih merupakan sumber belajar utama di samping guru.

Dewasa ini tersebar banyak buku pelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah, akan tetapi tidak semua buku itu dapat dijadikan sebagai buku teks pelajaran untuk mata pelajaran yang sesuai.Berdasarkan hasil penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan, belum pernah terdapat buku pelajaran yang dapat disyahkan sebagai buku teks pelajaran tanpa perbaikan yang cukup berarti. Bahkan dalam 5 (lima) tahun belakangan ini banyak buku pelajaran tidak lolos penilaian, karena tidak memenuhi syarat minimal.

Untuk dapat ditetapkan menjadi buku teks pelajaran, diperlukan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi sejak penulis buku merencanakan, menulis, dan mengembangkan naskah bukunya. Dalam kondisi perbukuan sekolah di Indonesia seperti ini, buku Penulisan Buku Teks Pelajaran, karya Prof. Dr. B.P Sitepu, MA ini memperkaya buku-buku tentang penulisan buku pada umumnya, buku teks pelajaran pada khususnya.

(Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi buku)

Pendahuluan resensi dapat juga diawali dengan mendiskripsikan penulis buku dengan contoh sebagai berikut:
Penulisan Buku Teks Pelajaran
Setelah bekerja lebih dari 20 tahun di bidang perbukuan pendidikan dasar dan menengah dilingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. B.P Sitepu, MA mengabdikan dirinya sebagai dosen di Universitas Negeri Jakarta sampai sekarang ini. Setelah menulis buku Industri Buku Di Indonesia (1997) dan Buku Sebagai Sumber Belajar (1997) yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dia menulis pula buku Penyusunan Buku Pelajaran (2006) yang diterbitkan oleh Verbum Publishing di Jakarta. Pengalaman selama bekerja di bidang perbukuan sekolah serta dosen mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak sejak tahun 1995 sampai sekarang, mendorong ia menulis buku Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012) yang diterbitkan oleh PT Remaja Rosdakarya di Bandung.
(Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi isi buku)

Resensi dapat pula diawali dengan pendahuluan yang mendeskripsikan penerbit buku dengan contoh sebagai berikut:
Penulisan Buku Teks Pelajaran
PT Remaja Rosdakarya yang berlokasi di Bandung dikenal sebagai sebuah penerbit lama dan berpengalaman dalam menerbitkan berbagai jenis buku pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Sejak berdirinya, Penerbit ini sudah menerbitkan ratusan judul buku yang dapat dilihat di perpustakaan dan toko buku di seluruh Indonesia. Banyak di antara buku terbitannya itu menjadi buku rujukan di sekolah atau perguruan tinggi. Buku dengan judul Penulisan Buku Teks Pelajaran karya Prof. Dr. B.P. Sitepu merupakan salah satu terbitan PT Remaja Rosdakarya dalam tahun 2012.
(Kemudian dapat dilanjutkan dengan mendeskripsikan, menganalisis, dan mengevaluasi isi buku).

6. Menyunting

Keenam. Menyunting naskah resensi. Penulis hendaknya membaca kembali naskah resensi yang sudah selesai ditulis. Secara umum decermati apakah diskripsi tentang isi buku yang diresensi cukup jelas, analisis yang dilakukan cukup lengkap dan tajam, dan penilaian yang dilakukan objektif dan meyakinkan. Bahasa yang digunakan dalam resensi biasanya padat, singkat, tidak berbelitbelit, menarik dan enak dibaca.

Di samping itu perlu pula diperhatikan kembali apakah isi tulisan disajikan secara sistematis, tajam, dan mudah dipahami. Resensi untuk dipublikasikan biasanya tidak menggunakan daftar pustaka, oleh karena itu data rujukan yang dipergunakan dalam tulisan hendaknya dicantumkan secara lengkap.

Kesimpulan

Menulis resensi buku tidak semata-mata menceritrakan kembali atau mendiskripsikan isi buku secara singkat akan tetapi merupakan proses membaca, memahami, menganalisis, dan menilai isi buku. Hasil meresensi buku menunjukkan keunggulan dan kelemahan isi buku yang berguna untuk orang yang berniat membaca atau membeli buku itu serta sekali gus merupakan masukan bagi penulis buku yang diresensi. Buku yang diresensi biasanya adalah buku terbitan baru.

Saran

Agar menghasilkan resensi yang bermutu dan bermanfaat, penulis resensi buku hendaknya memilih isi buku yang sesuai dengan keahlian atau pengalamannya. Penulis resensi buku perlu pula membandingkan isi buku yang diresensi dengan buku-buku lain yang sejenis. Dalam memberikan penilian terhadap isi, penyajian, dan bahasa buku, penulis resensi diharapkan cermat dan objektif serta menghindarkan hal-hal yang bersifat subjektif.



(Referensi:)

Butler, Linda. (2007). Fundamentals of academic writing. New York: Pearson Education

Harmer, Jeremy. (2007). The practice of English language teaching. New York: Pearson Education

Samad, Daniel. (1997). Dasar-dasar meresensi buku. Jakarta: Grasindo

Sitepu, B.P. (2012). Penulisan buku teks. Bandung: Remaja Rosdakarya

Trimmer, Joseph F. (2004). The new writing with a purpose. Boston: Houghton Mifflin

Sumber :: Jurnal Pendidikan Penabur - No. 20/Tahun ke-12/Juni 2013. Hal 98, 101 – 105

Posting Komentar

Apa Pendapat Anda?

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال