Panakiak pisau sirauik,
Ambiak galah batang lintabuang,
Silodang ambiak ka nyiru,
Satitiak jadikan lawik,
Sakapa jadikan gunuang,
Alam takambang jadi guru
Itulah Kata pusaka (pusako) tentang falsafah Alam Takambang Jadi Guru di Minangkabau. Orang Minangkabau memandang alam sebagai suatu potensi yang mengandung makna yang mendalam. Segala sifatnya, serta kejadian yang ada di dalamnya dapat dijadikan pedoman, ajaran dan guru. Maka karena itu orang Minangkabau menyebutnya dengan “alam takambang jadi guru”.
Orang Minangkabau memilih bentuk sifat dan kehidupan alam sebagai dasar merumuskan petatah, petitih dan mamangan. Setiap kata-kata yang terlahir dari alam dijadikan sebagai pedoman bagi manusia dalam berbuat, bertindak dan berperilaku. kata-kata yang terlahir dari alam tersebut dijadikan sebagai hukum, peraturan, dan ketentuan adat. Setelahnya, orang Minangkabau lalu menamakannya sebagai ajaran Minangkabau.