Budget (anggaran) Piutang adalah budget (anggaran) yang merencanakan secara lebih terperinci tentang jumlah piutang perusahaan serta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Piutang sebagian besar timbul karena terjadinya penjualan kredit. Penjualan kredit ini dilakukan oleh perusahaan biasanya untuk meningkatkan jumlah penjualan, sehingga keuntungan perusahaan juga akan mengalami kenaikan. Tetapi penjualan secara kredit ini akan menimbulkan beban lain seperti: biaya modal, biaya administrasi hutang, adanya piutang tidak tertagih (Bad Debt).
Salah satu kegunaan budget piutang ini adalah sebagai dasar penyusunan budget kas, karena piutang yang tertagih merupakan pemasukan kas.
Salah satu kegunaan budget piutang ini adalah sebagai dasar penyusunan budget kas, karena piutang yang tertagih merupakan pemasukan kas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan budget piutang, adalah: Budget penjualan, Keadaan persaingan di pasar, Posisi perusahaan dalam persaingan, Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan, Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang, dan Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan-penjualan secara kredit.
Contoh 1: Perhitungan Sederhana Budget Piutang Penjualan
Rencana penjualan perusahaan selama semester 2 tahun 2016 sebagai berikut:Syarat pembayaran yang ditentukan adalah 5/10, n/30. Artinya: apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal transaksi jual-beli terjadi, maka pembeli akan mendapatkan potongan harga sebesar 5%. Pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal transaksi jual-beli terjadi tanpa mendapatkan potongan harga.
Sementara pola pembayaran adalah sebagai berikut:
a. Sebanyak 40% dari total penjualan dilakukan secara tunai.
b. Sebanyak 30% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran kurang dari 10 hari dan dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan tersebut.
c. Sebanyak 15% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran setelah 10 hari dan dilakukan pada bulan yang sama dengan bulan transaksi penjualan.
d. Sebanyak 10% penjualan dilakukan secara kredit, dengan pembayaran setelah 10 hari, dan dilakukan pada bulan berikutnya dari bulan transaksi penjualan.
e. Sisanya merupakan penjualan kredit dengan pembayaran setelah 10, dan dilakukan dua bulan dari bulan transaksi penjualan. (5%)
Kemudian, dari data yang telah dapatkan, anda diminta untuk:
1. Menyusun penerimaan dari penjualan tunai.
2. Menyusun anggaran penerimaan dari pembeli yang menggunakan hak discount.
3. Menyusun anggaran penerimaan dari pembeli yang tidak menggunakan hak discount.
4. Menyusun anggaran penerimaan kas keseluruhan dari penjualan tersebut.
Penyelesaian:
1. Penerimaan dari penjualan tunai (Rp)
Keterangan: Cara perhitungan:
a. Penjualan tunai = total penjualan pada bulan bersangkutan x persen total penjualan tunai
contoh: penjualan tunai bulan juli: 18.000.000 x 40% = 7.200.000
b. potongan harga = penjualan tunai pada bulan bersangkutan x persen potongan harga (discount)
contoh: potongan penjualan tunai bulan juli: 7.200.000 x 5% = 360.000
c. Penerimaan neto (bersih) = penjualan tunai pada bulan bersangkutan – potongan harga (discount)
contoh: penerimaan neto bulan juli: 7.200.000 - 360.000 = 6.840.000
2. Penerimaan dari penjualan kredit dengan discount (Rp)
Keterangan: cara perhitungan:
a. penjualan dengan discount= total penjualan pada bulan bersangkutan x persen penjualan kredit dengan discount
contoh: penjualan dengan discount bulan juli: 18.000.000 x 30% = 5.400.000
b. Discount = penjualan dengan discount bulan bersangkutan x persen potongan harga (discount)
contoh: potongan harga (discount) bulan juli: 5.400.000 x 5% = 270.000
c. penerimaan netto= penjualan dengan discount – discount
contoh: penerimaan neto bulan juli: 5.400.000 - 270.000 = 5.130.000
3. Penerimaan dari Penjualan Tanpa Discount
Sementara, untuk penerimaan bulan berikutnya dimasukan dalam data penjualan semester 1 tahun berikutnya (2017)
Keterangan: Cara Perhitungan
a. penjualan kredit tanpa discount untuk bulan yang sama = total penjualan bulan bersangkutan x persen penjualan kredit bulan yang bersangkutan
contoh penjualan tanpa discount untuk yang sama pada bulan juli: 18.000.000 x 15% = 2.700.000
b. penjualan kredit tanpa discount untuk bulan berikutnya = total penjualan bulan bersangkutan x persen penjualan kredit pada bulan berikutnya (bulan setelah bulan transaksi terjadi)
contoh: penjualan bulan juli dan pembayaran pada bulan agustus: 18.000.000 x 10 = 1.800.000
c. Penjualan kredit tanpa discount untuk pembayaran 2 bulan setelah bulan transaksi = total penjualan kredit bulan bersangkutan x persen penjualan kredit pada 2 bulan setelah bulan transaksi.
Contoh: penjualan bulan juni dan pembayaran pada bulan september: 18.000.000 x 5% = 900.000
4. Penerimaan Penjualan Keseluruhan
Keterangan: untuk menghitung penjualan keseluruhan pada bulan bersangkutan, anda hanya perlu memasukan data perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian menjumlah seluruh penjualan (penjualan tunai, penjualan discount, dan penjualan tanpa discount) pada bulan yang bersangkutan.
Contoh 2: Perhitungan Budget Piutang Lanjutan
Rencana Penjualan Perusahaan XYZ untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Triwulan |
Penjualan |
Tw 1 |
85.000.000 |
Tw 2 |
75.000.000 |
Tw 3 |
100.000.000 |
Tw 4 |
140.000.000 |
Berdasarkan data rencana penjualan tersebut, 30% merupakan penjualan kredit jangka waktu 1 bulan. Untuk penjualan tunai, diberikan potongan harga (discount) 5%.
Pola penerimaan piutang berdasarkan pengalaman perusahaan dengan para debitur adalah:
a. 80% diterima pada Triwulan terjadinya transaksi penjualan.
b. 20% diterima pada Triwulan berikutnya.
c. bad debt diperkirakan 1%.
Data pendukung yang tersedia adalah:
a. Penjualan pada:
TW 3 tahun 2000 = 60.000.000
TW 4 tahun 2000 = 64.000.000
Pola penerimaan piutang tahun 2000 sama dengan pola penerimaan piutang tahun 2001.
b. Saldo kas awal tahun 2000 sama dengan tahun 2001.
c. Renca pengeluaran perusahaan lainnya, adalah:
- Pada TW 1, perusahaan berencana membeli mesin seharga Rp 20.000.0000
- Pembelian material pada: TW 2 = Rp 75.000.000, TW 3 = Rp 120.000.000, TW 4 = Rp 95.000.000
- Rencana pembayaran dividen pada TW 4 sebesar Rp 40.000.000
- Rencana pelunasan hutang ke Bank sebesar Rp 25.000.000 pada TW 1
Kemudian, berdasarkan seluruh data yang terkumpul, anda diminta untuk:
1. Menyusun anggaran penagihan piutang tahun 2001
2. Menyusun anggaran penerimaan kas tahun 2001
3. Menyusun anggaran kas sementara tahun 2001.
Penyelesaian:
Pola penerimaan piutang berdasarkan pengalaman perusahaan dengan para debitur adalah:
a. 80% diterima pada Triwulan terjadinya transaksi penjualan.
b. 20% diterima pada Triwulan berikutnya.
c. bad debt diperkirakan 1%.
Data pendukung yang tersedia adalah:
a. Penjualan pada:
TW 3 tahun 2000 = 60.000.000
TW 4 tahun 2000 = 64.000.000
Pola penerimaan piutang tahun 2000 sama dengan pola penerimaan piutang tahun 2001.
b. Saldo kas awal tahun 2000 sama dengan tahun 2001.
c. Renca pengeluaran perusahaan lainnya, adalah:
- Pada TW 1, perusahaan berencana membeli mesin seharga Rp 20.000.0000
- Pembelian material pada: TW 2 = Rp 75.000.000, TW 3 = Rp 120.000.000, TW 4 = Rp 95.000.000
- Rencana pembayaran dividen pada TW 4 sebesar Rp 40.000.000
- Rencana pelunasan hutang ke Bank sebesar Rp 25.000.000 pada TW 1
Kemudian, berdasarkan seluruh data yang terkumpul, anda diminta untuk:
1. Menyusun anggaran penagihan piutang tahun 2001
2. Menyusun anggaran penerimaan kas tahun 2001
3. Menyusun anggaran kas sementara tahun 2001.
Penyelesaian:
1. Penerimaan dari Penjualan Tunai
Anggaran Pengumpulan Piutang
2. Anggaran Penerimaan Kas Tahun 2016
3. Anggaran Kas Sementara