Investasi merupakan tindakan konsumsi yang ditunda atau ditangguhkan. Ketika seorang individu membeli surat berharga, misal saham atau obligasi, maka ia dikatakan melakukan investasi, dikarenakan ia tidak menghabiskan semua uangnya untuk membeli barang-barang konsumsi saat ini. Arah atau tujuan penundaan konsumsi ini adalah harapan untuk mendapatkan hasil yang lebih besar dari nilai penundaan ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Investasi merupakan penanaman uang atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai meluangkan/memanfaatkan waktu,uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat pada masa datang.
Jadi, dapatlah dikatakan investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih itnggi dari semula. Investasi dengan kata lain merupakan tindakan menempatkan uang atau modal demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti,emas, valas, saham obligasi, dan lain-lain.
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Tidak ada suatu investasi yang tidak mengandung risiko. Risiko yang muncul dari setiap jenis investasi terkait dengan ketidak-pastian nilai yang diciptakan investasi tersebut di masa yang akan datang.
Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum. Oleh karena itu penting bagi seseorang yang akan menginvestasikan dananya melakukan pengelolaan yang baik atas investasi yang akan dijalankannya, melalui apa yang dinamakan proses investasi.
Diharapkan dengan melakukan tahapan-tahapan dalam proses investasi tersebut dengan konsisten, investor akan memperoleh hasil yang optimal. Pada dasarnya ada lima proses investasi, proses tersebut yaitu:
Tetapkan terlebih dahulu apa yang akan diinginkan untuk dicapai berkenaan dengan dana yang akan diinvestasikan. Sebagai contoh, orang tua yang menginginkan anaknya agar dapat kuliah pada 10 tahun yang akan datang, mungkin akan dihadapkan pada berbagai pilihan investasi untuk mewujudkan keinginannya tersebut, yaitu apakah akan menanamkan dananya pada obligasi, asuransi, atau saham preferen.
Dalam tahap ini, seorang investor harus menempatkan dirinya pada pilihan risiko yang sanggup atau berani ditanggung. Apakah dia mau risiko yang besar? atau yang sedang? atau hanya berani untuk risiko yang kecil?
Tahap ini merupakan tahap yang penting dan kritis dalam proses investasi. Dengan tehnik tertentu, dapatlah ditentukan besarnya risiko serta tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing jenis investasi.
Portofolio merupakan kumpulan dari beberapa jenis investasi. Pembentukan portofolio ini dilakukan dalam rangka untuk mengurangi risiko. Karena ada berbagai portofolio yang mungkin untuk dibentuk, tentunya portofolio mana yang dipilih adalah portofolio yang dengan tingkat risiko tertentu dapat memberikan tingkat pengembalian yang tertinggi, atau portofolio dengan tingkat pengembalian tertentu tapi dengan risiko yang terendah.
Akhirnya, tiap periode investor harus memeriksa hasil portofolionya, dalam rangka untuk menentukan apakah tujuan telah dicapai. Apabila hasil investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, perlu kiranya dilakukan perbaikan portofolio. Pada tahap ini perlu kiranya investor melakukan perbaikan analisis sekuritas dan tehnik seleksi portofolionya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Investasi merupakan penanaman uang atau modal dl suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai meluangkan/memanfaatkan waktu,uang atau tenaga demi keuntungan/manfaat pada masa datang.
Jadi, dapatlah dikatakan investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih itnggi dari semula. Investasi dengan kata lain merupakan tindakan menempatkan uang atau modal demi hasil atau bunga dengan cara membeli properti,emas, valas, saham obligasi, dan lain-lain.
Beberapa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham/obligasi, bukti hutang (Promissory Notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Reksa dana), Hak untuk membeli suatu saham (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrumen yang dapat diperjual belikan.
Tidak ada suatu investasi yang tidak mengandung risiko. Risiko yang muncul dari setiap jenis investasi terkait dengan ketidak-pastian nilai yang diciptakan investasi tersebut di masa yang akan datang.
Kegagalan investasi disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan (baik dari bencana alam atau diakibatkan faktor manusia), atau ketertiban hukum. Oleh karena itu penting bagi seseorang yang akan menginvestasikan dananya melakukan pengelolaan yang baik atas investasi yang akan dijalankannya, melalui apa yang dinamakan proses investasi.
Diharapkan dengan melakukan tahapan-tahapan dalam proses investasi tersebut dengan konsisten, investor akan memperoleh hasil yang optimal. Pada dasarnya ada lima proses investasi, proses tersebut yaitu:
1. Menyusun tujuan investasi
Tetapkan terlebih dahulu apa yang akan diinginkan untuk dicapai berkenaan dengan dana yang akan diinvestasikan. Sebagai contoh, orang tua yang menginginkan anaknya agar dapat kuliah pada 10 tahun yang akan datang, mungkin akan dihadapkan pada berbagai pilihan investasi untuk mewujudkan keinginannya tersebut, yaitu apakah akan menanamkan dananya pada obligasi, asuransi, atau saham preferen.
2. Menetapkan tingkat risiko yang dikehendaki
Dalam tahap ini, seorang investor harus menempatkan dirinya pada pilihan risiko yang sanggup atau berani ditanggung. Apakah dia mau risiko yang besar? atau yang sedang? atau hanya berani untuk risiko yang kecil?
3. Mengestimasi risiko dan pengembalian dari investasi
Tahap ini merupakan tahap yang penting dan kritis dalam proses investasi. Dengan tehnik tertentu, dapatlah ditentukan besarnya risiko serta tingkat pengembalian yang diharapkan dari masing-masing jenis investasi.
4. Membentuk portofolio yang optimal
Portofolio merupakan kumpulan dari beberapa jenis investasi. Pembentukan portofolio ini dilakukan dalam rangka untuk mengurangi risiko. Karena ada berbagai portofolio yang mungkin untuk dibentuk, tentunya portofolio mana yang dipilih adalah portofolio yang dengan tingkat risiko tertentu dapat memberikan tingkat pengembalian yang tertinggi, atau portofolio dengan tingkat pengembalian tertentu tapi dengan risiko yang terendah.
5. Memeriksa kinerja investasi
Akhirnya, tiap periode investor harus memeriksa hasil portofolionya, dalam rangka untuk menentukan apakah tujuan telah dicapai. Apabila hasil investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, perlu kiranya dilakukan perbaikan portofolio. Pada tahap ini perlu kiranya investor melakukan perbaikan analisis sekuritas dan tehnik seleksi portofolionya.